Home News Metropolis Kabut Asap Mulai Melanda Kotim, Bau Asap Kian Menyengat Saat Malam Hari

Kabut Asap Mulai Melanda Kotim, Bau Asap Kian Menyengat Saat Malam Hari

  Redaksi   | Kamis , 19 September 2024
e82f3941bf62bd88bb9d77deb8d39ae4.jpg
Kabut asap menyelimuti Sungai Mentaya, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantabn Tengah, Kamis pagi (19/9)

KLIK.SAMPIT – Kabut asap akibat kebakaran lahan mulai menyelimuti wilayah Kotawaringin Timur pada Kamis (19/9). Sejumlah kawasan di Sampit mulai terdampak, dengan jarak pandang yang menurun, terutama pada malam hingga pagi hari.

“Sejak tadi malam, sudah mulai terjadi kabut asap. Mata mulai pedih, aroma asap juga cukup menyengat,” ungkap Dayah, salah seorang warga di Jalan Kapten Mulyono, Sampit.

Pada pagi hari, kabut asap yang bercampur embun menutup jarak pandang. Kondisi ini terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Kotawaringin Timur, terutama di wilayah perkotaan seperti di Kecamatan Baamang dan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

“Di Sungai Mentaya, asap cukup tebal. Sejumlah kapal penarik tongkang tampaknya mengurangi kecepatannya karena jarak pandang yang mulai pendek,” kata Rahmat.

Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi H. Asan Sampit menyebutkan bahwa titik panas diduga akibat kebakaran lahan terdeteksi sebanyak 14 titik. Di antaranya, Kecamatan Antang Kalang terdapat 5 titik panas, yakni di Desa Buntut Nusa sebanyak 4 titik dan Desa Tumbang Gagu 1 titik. Kecamatan Bukit Santuai terdapat 3 titik panas di Desa Tumbang Torung. Kecamatan Mentaya Hilir Utara terdapat 2 titik panas di Desa Bagendang Tengah. Kecamatan Mentaya Hilir Selatan terdapat 2 titik panas di Desa Basirih Hulu dan Desa Jaya Kelapa. Selanjutnya, titik panas terdeteksi di Kecamatan Telawang sebanyak 1 titik di Desa Tanah Putih dan Kecamatan Cempaga Hulu sebanyak 1 titik di Desa Pelantaran.

Sementara itu, ditinjau dari tingkat potensi kemudahan kebakaran, sebagian besar wilayah Kalimantan Tengah, khususnya Kabupaten Kotawaringin Timur, berstatus sangat mudah terbakar.

Diberitakan sebelumnya, intensitas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Timur beberapa hari terakhir semakin meningkat. Masyarakat di daerah tersebut diimbau untuk waspada terhadap bahaya kebakaran.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Multazam, menyampaikan bahwa dalam beberapa hari terakhir pihaknya banyak menerima laporan adanya titik api di sejumlah wilayah.

"Dalam beberapa hari terakhir, kami banyak menerima laporan kebakaran lahan dan hutan dari warga," ucap Multazam, Selasa (17/9).

Menurutnya, kebakaran ini disebabkan selain oleh musim kemarau yang masih berlangsung, juga terkadang oleh ulah oknum yang sengaja membakar lahan sembarangan. Ia memastikan pihaknya akan selalu siaga dan aktif melakukan patroli terkait karhutla yang bisa terjadi kapan saja.

"Dengan kondisi cuaca saat ini yang masih musim kemarau, kami akan selalu siaga terhadap bencana apa pun, termasuk ancaman karhutla," ungkapnya.

Ia juga mengimbau agar masyarakat berhati-hati. Selama musim kemarau, masyarakat diminta untuk tidak membakar sampah sembarangan.

"Jangan membakar lahan sembarangan saat musim kemarau ini. Bahkan, selama ini akibat pembakaran sampah, api sering merembet ke lingkungan sekitar," ujar Multazam.

Berdasarkan data yang dihimpun, karhutla dalam beberapa hari terakhir telah melanda sejumlah wilayah, baik di dalam Kota Sampit maupun di luar Kota Sampit. Multazam juga mengingatkan bahwa dengan kondisi ini, masyarakat diharapkan tidak membakar lahan untuk mencegah terjadinya kebakaran yang meluas, karena asap pembakaran juga berdampak pada kesehatan.

"Kalau ada asap, tentu akan mengganggu pernapasan. Selain itu, asap dari pembakaran juga berpengaruh terhadap jarak pandang bagi pengguna transportasi," imbuh Multazam. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami