Home News Metropolis Kepsek SMPN 1 Sampit : Buku Paket Sekolah Hanya Dianjurkan, Bukan Diwajibkan

Kepsek SMPN 1 Sampit : Buku Paket Sekolah Hanya Dianjurkan, Bukan Diwajibkan

  Sugianto   | Kamis , 18 Juli 2024
f84543738d5e1d5a90ffb9981517483c.jpg
Kepala SMP N 1 Sampit Suyoso.

KLIK.SAMPIT- Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sampit Suyoso mengatakan buku paket memang tidak diwajibkan kepada para siswa didik. Hal ini dikarenakan buku paket sudah disediakan oleh pemerintah melalui ajuan anggaran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Suyoso menjelaskan bahwa selain buku paket, ada buku penunjang di setiap sekolah untuk mendukung pembelajaran seperti buku nonteks (Digital) yang sudah disediakan oleh pusat perbukuan nasional dengan ketentuan siswa boleh membaca secara digital dan boleh mencetak karena tidak dipasarkan di pasar umum.

"Buku penunjang ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan meningkatkan kemampuan numerasi siswa," ucapnya, Kamis (18/7).

Selain itu, dia juga menyebut, buku penunjang itu bisa digunakan para siswa untuk melatih kemampuan yang dianjurkan untuk memilikinya dan bukan diwajibkan.

Sementara untuk buku paket dibelanjakan melalui jalur SIPLah, karena itu pilihannya berbasis yang sudah disediakan oleh SIPLah. Tidak bebas atau tidak boleh membeli di pasar-pasar umum, jadi harus membeli melalui jalur.

"Kenapa ini dianjurkan? Dianjurkan tersebut dikarenakan tidak ada alokasi bantuan anggaran untuk jenis buku sumber penunjang dan buku sumber penunjang tersebut jumlahnya tidak terbatas sesuai dengan program sekolah masing-masing," ujarnya.

Menurutnya, saat ini semua guru mata pelajaran diberi kesempatan untuk memilih sesuai dengan metode pembelajarannya sehingga mereka merasa nyaman. Sejauh ini ada 7 buku mata pelajaran pokok yang dianjurkan untuk dibeli adalah Agama, PPKN, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, Matematika, dan IPS.

"Untuk harganya bervariatif, pasalnya kalau kita membeli semuanya untuk 1.000 murid kita itu memang tidak mungkin karena anggarannya terbatas. Namun untuk mewakili perjelas makanya kita anjurkan untuk membeli. Dengan manajemen seperti itu, guru bisa secara bersamaan menggunakan buku paket tersebut," terangnya.

Sementara itu, pihaknya menyatakan pihaknya tidak memiliki ikatan kerjasama pihak dengan pihak penerbit untuk mempromosikan salah satu buku. Dirinya mengatakan bahwa pihaknya selalu mengawasi dengan ketat setiap buku yang akan masuk ke sekolah.

"Jadi kami selaku manajemen sekolah kalau mau merekomendasikan buku sumber. Kami harus membedah terlebih dahulu isi buku tersebut. Jangan-jangan hanya sampulnya saja yang kekinian namun isinya masih isi materi yang lama. Kalau ketemu seperti itu biasanya akan kami tolak," tandas Suyoso. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami