Home News Metropolis Renyahnya Bisnis Camilan Usus Krispy Sampit, Renyah Enak dan Diminati hingga Luar Daerah

Renyahnya Bisnis Camilan Usus Krispy Sampit, Renyah Enak dan Diminati hingga Luar Daerah

  Sugianto   | Rabu , 17 Juli 2024
a8e86146147af6ecbc97166d4d45e5ca.jpg
Sumaji saat menggoreng usus ayam di tempatnya berdagang.

KLIK.SAMPIT- Renyahnya bisnis camilan usus krispy di Kabupaten Kotawaringin Timur ternyata serenyah rasanya. Bahkan, usaha yang digeluti Sumaji, pelaku usaha mikro kecil dan menengah ini dimimati hingga ke luar daerah. 

"Usaha usus krispy di Kota Sampit ini cukup menjanjikan," ucap Sumaji, yang menggeluti usaha tersebut selama 10 tahun terakhir ini, Rabu (17/7).

Adapun camilan miliknya ini diberi nama dengan produk "Usus Krispy Mbah", Dirinya mengakui niat awalnya itu, ingin memulai usaha ayam krispy. Namun setelah dijalani ternyata bisnis usus krispy tersebut lebih menguntungkan dan lebih bagus pangsa pasarnya.

"Karena memang persaingan ayam goreng krispy itu sudah sangat menjamur. Dan perjalanannya saya lebih memilih berjualan usus krispy," ujarnya.

Dirinya menjelaskan, awal mula berjualan usus krispy tersebut terjadi sekitar tahun 2016 lalu dengan modal awal sekitar Rp700 ribu untuk keperluan membeli bahan baku seperti ayam, usus, tepung, minyak goreng, dan bahan lainnya.

Dan hanya butuh waktu satu tahun, dirinya mampu mengenalkan produknya kepada masyarakat. Bahkan tidak hanya dalam daerah namun hingga keluar daerah.

"Pangsa pasar usus krispy kami ini sudah sampai keluar Kota Sampit seperti Jakarta, Bogor, Palangka Raya, Seruyan, Kasongan, Pangkalan Bun, Pontianak," bebernya.

la mengungkapkan saat ini untuk sebulan dirinya bisa menjual 600 hingga 700 kotak kemasan mika dengan berat 400 gram. Dan untuk harga per mikanya berkisar Rp40 ribu. Menurutnya, Penjualan tersebut biasanya akan meningkat saat memasuki bulan Ramadan khususnya menjelang Lebaran.

"Untuk bulan Ramadan tahun ini saya mampu menjual hingga sampai 1.000 mika dalam momentum itu," ungkapnya.

Dirinya juga mengakui, dalam usaha ini memang terdapat kendala yakni ketersediaan bahan baku. Pasalnya bahan baku usus mentah ini kadang kalau harga ayam mahal maka bahan baku usus juga ikut mahal dan menjadi langka.

"Kendala kita kalau harga tinggi itu juga usus akan ikut tinggi. Namum kalau harga ayam murah, maka bahan baku usus juga cukup murah dan melimpah," imbuhnya.

Dirinya berpesan para pelaku usaha dalam berbisnis harus tetap semangat dan jangan mudah menyerah.

"Dalam usaha memang tidak selalu mulus dan selalu ada yang menghambat. Namun dengan tekat yang kuat akhirnya bisa bertahan sampai saat ini," tandas Sumaji. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami