Home News Metropolis Tradisi Memasak dan Membagikan Bubur Asyura Masih Lestari di Kotim

Tradisi Memasak dan Membagikan Bubur Asyura Masih Lestari di Kotim

  Sugianto   | Selasa , 16 Juli 2024
a958bdf51d55fec9558ce86aaeae9b28.jpg
Tampak warga di Jalan Ir Juanda Sampit sedang memasak bubur asyura, Selasa (16/7).

KLIK.SAMPIT- Tradisi membuat bubur asyura yang dilaksanakan setiap 10 Muharam atau disebut dengan Hari Asyura, tetap dipertahankan masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Timur, Salah satu yang konsisten melaksanakan tradisi ini warga Jalan Ir Juanda, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. 

Mereka ini memasak dan membagikan bubur ini masyarakat setempat baik kepada tetangga dan kerabatnya.

"Pada hari ini kami dari sekelompok warga di Ir Juanda memasak bubur asyura," Muhammad Junus, salah seorang tokoh masyarakat, Selasa (16/7).

Menurutnya membuat bubur asyura ini dilaksanakan mereka secara rutin tiap tahunnya. Dengan tujuan bersilaturahmi kepada sesama warga.

"Makna dari tradisi ini berbagi memupuk rasa saling berbagi untuk bersedekah. Sedekah, tidak harus dengan uang dalam jumlah besar tapi cukup dengan biaya murah, salah satunya berbagi bubur asyura ini pun bisa bersedekah kepada orang lain," ujarnya.

Adapun menurutnya, kali ini mereka membuat bubur asyura sebanyak 110 kilogram beras yang bakal dijadikan bubur, dengan proses memasak kurang lebih berkisar selama 2 hingga 3 jam.

"Jadi hari kami memasak sebanyak 20 panci besar dan nantinya setelah ini akan kami bagi kepada masyarakat dengan niatan sedekah," ungkapnya.

Lanjutnya untuk bahan-bahan memasak bubur asyura sama seperti masak bubur biasanya. Hanya, bahan yang dicampur dalam membuat bubur Asyura, biasanya ada 41 jenis bahan dan rempah-rempah seperti sayur dan kacang-kacangan ditambah daging dan telur.

Dirinya menambahkan, terkait sumber dana untuk kegiatan ini menurutnya murni dari masyarakat yang ingin bersedekah melalui masakan bubur asyura ini. 

"Masyarakat ingin bersedekah melalui masakan bubur asyura ini dan kebetulan kami-kami di sini ada kebisaan untuk memasak bubur ini. Kami diminta memasak dan membagikan jadi kami sebagai perantara," imbuhnya.

Pada kesempatan itu, dirinya juga mengajak masyarakat agar berbondong-bondong datang ke lokasi tersebut agar bisa menikmati bubur asyura ini.

"Silakan yang mau mencicipi kelezatan bubur asyura datang ke sini. Karena ini dibuat dengan niat dan doa untuk berbagi kepada sesama," tandas Junus. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami