Home Pemerintah Kotawaringin Timur Penanganan Kasus Stunting di Kotim Diklaim Mencapai 99,14 Persen

Penanganan Kasus Stunting di Kotim Diklaim Mencapai 99,14 Persen

  Sugianto   | Kamis , 04 Juli 2024
e078b20a22127bf595392fe1f155f67b.jpg
Wabup Kotim Irawati saat kegiatan sweeping stunting di wilayah Kecamatan Kota Besi, Selasa (2/7).

KLIK.SAMPIT- Wakil Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur Irawati menyebut capaian persentase penangan kasus stunting di daerah itu mencapai 99,14 persen.

"Saat ini, capaian penanganan stunting pada balita di Kotim sudah berada di angka 99,14 persen," ucap Irawati.

Angka tersebut, disimpulkan setelah pihaknya meninjau langsung ke Kecamatan Kota Besi, Kecamatan Cempaga, dan Kecamatan Cempaga Hulu, Selasa (2/7).

Adapun dalam kegiatan tersebut Irawati bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) melakukan sweeping bayi dan balita pada tiga kecamatan tersebut.

Irawati mengatakan pihak gencar melakukan sweeping ini untuk memantau pengunggahan data pada aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) untuk persentase balita didaerah itu.

"Hal ini guna meningkatkan cakupan dan capaian pengukuran serta penimbangan balita," ujarnya

Menurutnya, sweeping ini dilakukan untuk mendapatkan angka prevalensi stunting yang akurat di Kotim mengingat persentase pengukuran balita berdasarkan data E-PPGBM dari Pemerintah Pusat yang menunjukkan bahwa Kotim berada di posisi terendah di Kalteng.

"Data tersebut yang nantinya akan mendongkrak data di aplikasi E-PPGBM," ungkapnya.

Menurut orang nomor dua di Pemkab Kotim ini, berdasarkan data di aplikasi tersebut persentase pengukuran balita di Kotim berada di posisi paling rendah yakni diangka 28,64 persen.

"Alhamdulillah saat ini Kotim sudah hampir mencapai 100 persen," ungkapnya.

Adapun diketahui, dalam sweeping tersebut, pihaknya melakukan sweeping ke rumah anak-anak yang tidak datang pada saat kegiatan Posyandu dilaksanakan.

Sementara Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur Halikinnor sebelumnya menginstruksikan semua pihak terkait mulai dari dinas setempat, camat hingga desa untuk bergerak menekan kasus stunting.

"Berdasarkan data, kami menerima laporan bahwa Kotim terendah dalam penanganan stunting Juni 2024," ucap Halikin.

Halikin menilai angka penurunan stunting yang terjadi di daerah itu, diduga karena sedikitnya jumlah anak yang terdata dari posyandu atau puskesmas. Sehingga data belum akurat, belum diketahui alasan balita tidak datang ke posyandu.

"Karena tidak ditimbang sehingga hasilnya belum masuk dalam sistem, perhitungan sampel yang masih sedikit itu tidak bisa menggambarkan keseluruhan angkat stunting Kotim," ujarnya. 

Irawati pun menyerukan masyarakat di daerah itu agar mengajak anaknya rutin Posyandu di wilayahnya masing-masing.

"Saya mengimbau masyarakat agar selalu mengikuti atau turun apabila ada kegiatan Posyandu," ucap Irawati.

Irawati mengatakan ke Posyandu itu sangat bermanfaat bagi perkembangan anak.

"Harus rajin mengajak anak ke Posyandu, yang mana kita akan mengetahui tumbuh kembang anak itu," ujarnya.

Lanjutnya, ketika anak dibawa ke Posyandu, pihak petugas dapat dengan mudah memantau kesehatan dan perkembangan balita. Posyandu juga dapat mendeteksi adanya kemungkinan adanya gizi buruk.

"Disitu bisa dipantau perkembangan anak, diketahui apakah normal atau stunting, apakah ada penyakit ada hal lainnya," ungkapnya.

Menurutnya, bagi orang tua dalam kegiatan Posyandu hanya sebentar saja sekitar satu hingga dua jam selesai dan ibu-ibu bisa melanjutkan aktivitasnya kembali.

"Jadi kesadaran masyarakat harus terus ditingkatkan. Mari luangkan waktu, ajak anak-anak kita secara rutin untuk mengikuti posyandu," ajaknya.

Selain itu Irawati, menyebutkan jika ada gejala stunting maka akan cepat ditangani, karena stunting bisa saja berpengaruh pada perkembangan lainnya termasuk pola pikir nantinya karena kekurangan asupan gizi. Dirinya berharap anak-anak didaerah itu selalu diberikan kesehatan dan tumbuh menjadi generasi sehat untuk masa depan daerah.

"Semoga anak-anak di Kotim selalu diberikan kesehatan keselamatan dan kebahagiaan hingga tumbuh menjadi orang yang bermanfaat bagi daerah, bangsa dan negara kita," tandas Irawati. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami