KLIK.SAMPIT- Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melalui Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DSDABMBKPRKP) setempat mengeruk di Sungai Pemuatan di Mentawa Baru Ketapang dengan panjang 1.370 Meter dan ditargetkan akhir bulan ini.
Hal teraebut mertrupakan upaya untuk menormalisasi sungai dan mencegah adanya banjir di wilayah itu.
"Ekskavator amfibi terus bergerak mengeruk sungai untuk mengantisipasi banjir di Sampit. Saat ini di Sungai Pemuatan," ucap Kepala DSDABMBKPRKP Kotim Mentana Dhinar Tristama, Minggu (26/5).
Ia mengakui dari target pengerukan yang dilakukan, pihaknya sudah melakukan pengerukan mencapai 470 meter.
"Pengerukan ini sudah mencapai 470 meter dari target pengerjaan 1.370 meter," katanya.
Ia menjelaskan, sebelumnya pihaknya butuh waktu kurang lebih 5 bulan untuk mengeruk Sungai Baamang sepanjang 6.854 meter.
Ekskavator amfibi mulai dikerahkan di sungai tersebut pada November 2023 dan pengerukan Sungai Baamang dinyatakan selesai hingga muara (27/4) lalu.
"Normalisasi sungai Baamang akhir April sudah selesai. Alat berat kita dipindahkan ke Sungai Pemuatan awal Mei kemarin. Dan target Insya Allah akhir Mei sudah selesai pengerukan," terangnya
Adapun pengerukan Sungai Pemuatan ini dilakukan karena saat itu terjadi banjir sangat tinggi di sekitar sungai yang meruoakan perbatasan Kecamatan Baamang dan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang itu. Banjir terparah terpantau di SDN 3 Sawahan yang berdekatan dengan alira Sungai Pemuatan.
"Saat banjir itu ekskavator amfibi berada di Pembataan, Kelurahan Sawahan. Saat itu air masih tinggi sehingga pergerakan ekskavator amfibi untuk mengeruk dasar sungai tidak maksimal. Sekarang sudah pengerukan dan mudahan selesai sesuai target," pungkas Mentana (KLIK-RED)