Home Peristiwa Emak-Emak di Sampit Diduga Jadi Korban Hipnotis, Emas dan Uang Senilai Belasan Juta Raib

Emak-Emak di Sampit Diduga Jadi Korban Hipnotis, Emas dan Uang Senilai Belasan Juta Raib

  Muhamad Oktavianto   | Senin , 13 Mei 2024
fd9b32f3e794ea9ccdbd3c43659d5ad0.jpg
Para tersangka (baju kuning jilbab hitam, baju biru jilbab putih, dan pria baju putih) saat menggiring korban.

KLIK.SAMPIT - Seorang ibu-ibu alias emak-emak warga Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur berinisial S (44) diduga menjadi korban kejahatan hipnotis jalanan. Emas beserta uang senilai belasan juta raib dibawa kabur tersangka .

Natasya (19) anak dari korban menceritakan nasib apes yang dialami oleh ibunya berawal ketika sang ibu sedang berbelanja di Pasar Sejumput Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Jumat yang lalu (10/5). 

"Hari itu, saat di pasar datang seorang laki-laki dengan pakaian celana dan baju warna biru dengan logat melayu dan berkata warga Malaysia bertanya di mana tempat orang jual telor asin dan ibu saya menjawab di dekat bundaran favo ada yang jual," ucap Natasya saat dihubungi klikkalteng.id melalui telepon via WhatsApp, Senin (13/2).

Pelaku pun menjawab kata-kata S kalau dirinya perlu 10.000 butir sambil menunjuk kearah salah satu pedagang sambil berkata "di situ harganya Rp 4. 000 per butir namun tidak bisa beli banyak," kata pelaku melalui penjelasan Natasya. 

Kemudian pelaku meminta tolong kepada korban untuk menunjukan lokasi tempat pedagang jual telor asin tersebut dan dia akan membeli 5.000 butir. 

Awalnya korban menolak karena sudah berada di atas motor dan mau pulang ke rumah. Namun tiba-tiba datang seorang ibu-ibu dengan pakai berwarna kuning jilbab hitam mengikuti obrolan mereka, sambil menanyakan dan menawarkan agen telor sambil mengajak korban dengan iming-iming untuk yang cukup besar.

Namun, korban tetap menolak ajakan para pelaku sampai pelaku ketiga datang yakni ibu-ibu dengan jilbab putih datang langsung menjabat tangan korban.

"Karena sesama perempuan, ibu saya dengan spontan bersalaman dengan ibu-ibu tersebut, dan lagi pelaku lebih tua dari ibu saya, saat itulah ibu saya mau diajak masuk ke dalam mobil," ungkapnya

Saat di tengah jalan, tepat di depan praktik Mantri Wahid, salah seoran pria berpakaian putih turun dari mobil mendatangi pedagang telor asin dan saat itulah korban berhasil dikecoh oleh para pelaku.

"Di dalam mobil itu ibu saya terkecoh dan tangan ibu saya diludah oleh pria berbaju biru dan sejak saat itu ibu saya mulai menuruti apa yang dikatakan para pelaku," ujarnya.

Seakan sudah terhipnotis korban menuruti semua kata-kata yang dilontarkan oleh pelaku. Mulai dari emas di tubuh korban mulai dicopoti salah seorang pelaku, uang tunai yang dibawa sampai ditanya pin ATM hingga menyerahkan kartu ATM kepada pelaku.

Saat semua harta benda terkumpul, pelaku dengan mengamankan barang berharga milik korban ke dalam kantong plastik hitam yang nyatanya isi plastik tersebut bukannya barang berharga milik korban melainkan telah ditukar dengan batu, kertas, tisu, dan botol air.

Hal tersebut disadari saat sang anak mau bertukar uang dengan mengirim uang ke akun bank milik sang dan meminta uang tunai, dan S sekalian meminta bantu mengecek mutasi rekening.

"Saat saya cek mutasi rekening, saya tanya ke mama saya apakah beliau ada mengambil uang Rp 13 juta 700 ribu dan mama saya merasa tidak ada mengambil uang sebanyak itu," katanya.

Sontak hal tersebut membuat korban bergegas mengecek kantong plastik tadi dan pada saat dia melihat isinya, bukanya uang atau barang berharga miliknya melainkan tumpukan sampah yang dibungkus oleh pelaku.

Saat itu juga Natasya mengajak ibunya untuk melaporkan kejadian yang menimpa ibunya ke Mapolres lKotim. 

"Sudah saya laporkan ke polisi dan saya harap pelaku segera tertangkap dan tidak korban lainnya lagi," bebernya. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami