Home News Metropolis Masih Ada Banjir, Kotim Turun Status Jadi Transisi Pemulihan Darurat Banjir

Masih Ada Banjir, Kotim Turun Status Jadi Transisi Pemulihan Darurat Banjir

  Sugianto   | Jumat , 22 Maret 2024
d206e0c5fe477534c346a28f9ea50064.jpg
Assisten II Setda Kotim Alang Arianto bersama dinas terkait menggelar Rapat Koordinasi Evaluasi Penetapan Pemulihan Darurat Banjir di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotim, Jumat (22/3).

KLIK.SAMPIT- Banjir masih terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur. Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menurunkan status banjir dari status tanggap darurat banjir menjadi transisi pemulihan darurat banjir selama 14 hari, dari (23/3) hingga (5/4). Hal ini lantaran potensi hujan di daerah itu sudah berangsur turun.

"Berdasarkan masukan kawan-kawan potensi hujan selama seminggu ke depan itu rendah maka kita sepakat alternatif turunkan status dialihkan menjadi status transisi pemulihan," ucap Asisten II Setda Kotim, Alang Arianto.

Hal tersebut disampaikannya usai Rapat Koordinasi Evaluasi Penetapan di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotim, Jumat (22/3).

Alang mengatakan, berdasarkan prakiraan BMKG setempat potensi hujan akan terjadi hujan ringan dan sedang di daerah itu. Kendati demikian menurutnya, kondisi iklim sulit diprediksi dan kadang-kadang cepat berubah.

"Kita dalam beberapa detik saja pada saat naik pesawat itu kadang-kadang divdepan sudah berubah cuacanya. Itu yang susah kita prediksi, karena ini alam dan alam ini sudah kita prediksi," katanya. 

Alang mengakui di daerah itu masih ada beberapa wilayah yang tergenang banjir seperti Desa Hanjalipan Kecamatan Kota Besi dan Desa Sei Ubar Mandiri Kecamatan Cempaga Hulu.

"Karena memang kondisi geografis tempat kita desa yang tinggal di bantaran sungai sering terdampak banjir," terangnya.

Alang menjelaskan manakala dalam masa tersebut terjadi peralihan kondisi yang mengakibatkan lumpuhnya kegiatan masyarakat, maka status tanggap darurat dapat kembali ditetapkan.

"Jadi kita turunkan status dulu, karena masih ada wilayah yang tergenang. Kalau kita putuskan tidak ada status sama sekali artinya kalau masalah bantuan nantinya tidak bisa kita alokasikan," imbuhnya.

Ditegaskannya dari tanggap darurat menuju transisi pemulihan ini, kalau ada warga yang terdampak banjir, maka pihaknya biaa memberikan bantuan. 

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Multazam menjelas masa transisi pemulihan ini merupakan proses melakukan penghitungan baik kerusakan maupun kerugian dan perencanaan kebutuhan berikutnya dari pascakebencanaan. 

Pascabencana ini tentu banyak skenario yang dibuat. Misalnya banjir di Hanjalipan ternyata di sana masyarakatnya mampu berharmonisasi dengan bencana ini

"Terbukti mereka pada saat bencana mereka tidak ke mana-mana. Namun mereka tetap standby di situ," katanya.

Adapun sebelumnya Pemkab Kotim menetapkan perpanjangan status tanggap darurat banjir selama 14 hari berlaku dari Sabtu (9/3) hingga Jum'at (22/3) dan berdasarkan hasil evaluasi menurunkan status menjadi status transisi pemulihan selama 14 hari ke depan. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami