KLIK.SAMPIT- Volume sampah di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, mengalami peningkatan saat bulan puasa Ramadan ini dibanding hari biasa. Kondisi ini biasa terjadi setiap tahun. Salah stau pemicunya aktivitas Pasar Ramadan. 

Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DSDABMBKPRKP) Kotim melalui Kepala UPTD Pemeliharaan Jalan DSDABMBKPRKP Kotim Slamet Giartono membenarkan volume sampah saat Ramadan memang lebih meningkat dibanding hari biasa.

"Ya benar. Ada peningkatan saat Ramadan dibanding hari biasa. terutama hari Sabtu, Minggu dan hari libur itu ada peningkatan sampah kami temui," kata Slamet, Senin (18/3).

Menurut dia, kondisi sampah ini sudah berlangsung lama bahkan sudah terjadi sebelum memasuki bulan Ramadan.

"Ini sudah berlangsung lama, bahkan sudah bertahun-tahun," ujarnya 

Dia menjelaskan saat bulan Ramadan kondisi sampah ini kerap pihaknya temukan di sejumlah kawasan Kota Sampit yang merupakan kawasan strategis. Seperti sekitar Taman Kota dan kawasan Stadion 29 Nopember Sampit terlebih saat bulan Ramadan seperti ini.

Menurut dia sampah ini diakibatkan kurang kesadaran masyarakat baik itu warga maupun dari pedagang yang berdagang di sekitar kawasan tersebut.

"Contohnya di Stadion 29 Nopember. Biasanya warga yang berkunjung dan pedagang sekitar stadion membuang sampah di depan parkir stadion," bebernya.

Pantauan klikkalteng.id pada saat Ramadan seperti ini banyak dijumpai pedagang takjil di pasar Ramadan menjual dagangannya di sejumlah kawasan Kota sampit. Selain darirumah tangga, sampah ini juga banyak juga yang dihasilkan dari pasar Ramadan dan kegiatan lainnya.

Pihaknya menekankan warga dan pedagang agar tidak membuang sampah sembarangan karena pihaknya telah menyiapkan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) setempat terlebih saat bulan Ramadan

"Kami harap baik warga maupun pedagang terlebih saat Ramadan seperti ini agar dapat membuah sampah ke TPS terdekat. Jangan membuang ke dalam area Taman Kota atau Parkir Stadion 29 Nopember Sampit, karena tempat itu bukan TPS," pungkas Slamet. (KLIK-RED)