Home News Metropolis Harga Daging Ayam di Sampit Rp 40 Ribu per Kilogram, Dipicu Tradisi Magang Puasa

Harga Daging Ayam di Sampit Rp 40 Ribu per Kilogram, Dipicu Tradisi Magang Puasa

  Sugianto   | Senin , 11 Maret 2024
24cd922a498ce7b3bcc87606fad12890.jpg
Salah seorang pedagang daging ayam di salah satu pasar tradisional di Sampit saat melayani pembeli.

KLIK.SAMPIT- Harga daging ayam di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur mencapai Rp 40 ribu per kilogram, hingga sehari menjelang Ramadan. Kenaikan harga daging ayam ini dipicu karena tingginya permintaan saat tradisi magang atau sahur pertama di kalangan umat muslim. 

"Biasanya saat sahur pertama ini hidangan yang disajikan haruslah istimewa. Kalau tidak daging sapi minimal daging ayam," kata Irma, salah seorang ibu rumah tangga di Sampit, Senin (11 /3).

Adapun harga daging ayam ras atau ayam potong pada tradisi magang atau menyambut bulan suci Ramadan 1445 Hijriah di Kabupaten Kotawaringin Timur bertengger di angka Rp40 ribu. Sebelumnya hanya Rp38 ribu per kilogram. Hal ini diduga karena tingginya pembeli sementara stok ayam menipis.

"Pada Ramadan pertama ini harga daging ayam Rp40 ribu per kilogram," kata Ridwan seorang pedagang daging ayam di Pasal Al Kamal, Sampit, Minggu (10/3).

Dia mengakui, daging ayam segar mengalami kenaikan harga semenjak sepekan lalu, diduga karena banyaknya permintaan dari masyarakat, untuk mengonsumsi daging ayam menjelang magang Ramadan.

"Sebelumnya harga daging ayam Rp38 ribu sekarang naik Rp40 ribu per kilogram," ujarnya.

Untuk diketahui tradisi seperti ini sudah biasa di Indonesia. Masyarakat sejumlah daerah di luar Kalimantan juga melakukan hal yang sama. Salah satunya di Aceh, di daerah ini tradisi menghidangkan sajian tebaik saat awal ramadan disebut trafisi meugang. 

Pada tradisi ini masyarakat Kotim berbondong-bondong membeli daging ayam segar atau bahan lainnya yang dianggap istimewa untuk dikonsumsi bersama keluarga.

Sementara salah seorang pembeli Yanti mengatakan dengan kenaikan harga ayam tersebut merupakan hal wajar disebabkan stok ayam terbatas.

"Biasanya kalau magang harga ayam memang kadang-kadang mengalami kenaikan harga dan itu hal wajar karena orang-orang pada berburu ayam mungkin stoknya juga makin sedikit," ujarnya.

Dia mengakui membeli daging ayam segar untuk tradisi meugang dengan berkumpul bersama keluarga.

"Biasanya saat menjelang puasa seperti ini atau meugang seperti ini, kami akan berburu daging ayam, kami akan membuat hidangan berbahan masakan dari ayam untuk sahur pertama," ungkapnya.

Dia mengatakan tradisi meugang ini biasanya mereka gelar setiap tahunnya dan dimanfaatkan untuk kumpul bersama keluarga besar.

"Biasanya tradisi megang ini. kami gelar saat sahur pertama semua anggota keluarga pada ngumpul dalam satu wadah. Biasanya tempat orang tua di Kampung," ujarnya.

Berdasarkan pantauan klikkalteng.id pasar-pasar telah diserbu pembeli sejak Minggu (10/3) mereka mengira awal Ramadan bakal serempak pada Senin (11/3) kenyataannya hanya warga Muhammadiyah yang puasa perdana. Sementara warga lainnya mengikuti anjuran pemerintah dengan mrmulai puasa pada Selasa (12/3). (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami