Home News Metropolis Kasihan! Anak Berusia 14 Tahun di Pangkalan Bun Hanya Berbobot 12 Kilogram

Kasihan! Anak Berusia 14 Tahun di Pangkalan Bun Hanya Berbobot 12 Kilogram

  Redaksi   | Sabtu , 09 Maret 2024
48d28b0ead4f0ccfa7926807fcc77b99.jpg
Camat Arsel Indra Wardana saat mengantarkan anak dengan bobot tak wajar ke RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun, Sabtu (9/3).

KLIK. PANGKALAN BUN - Seorang di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, kondisi kesehatan tubuhnya memprihatinkan. Pasalnya di usia yang 14 tahun berat badanya hanya 12 kilogram. 

Keluarga anak tersebut tinggal di salah satu barak di Kelurahan Mendawai bersama ibunya. 

Mengetahui kabar teraebut pihak Kecamatan Arut Selatan dan isntansi terkait langsung mendatanginya. Kemudian membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. 

Camat Arsel Indra Wardana menyampaikan, ia mendapatkan informasi adanya anak dengan kondisi tersebut pada Jumat (8 /3) dari Lurah Mendawai.

Pada awalnya, anak tersebut diketahui oleh warga keluar dari barakan dengan kondisi lemas. Karena merasa prihatin, warga pun memberikan pertolongan dan melaporkannya ke pihak kelurahan.

"Usai mendapat laporan saya berkoordinasi dengan Penjabat Bupati Kobar dan diarahkan agar anak tersebut dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun," ujar, Sabtu (9/3).

Pihaknya bersama anggota Babinsa, Bhabinkamtibmas dan PMI, petugas Puskesmas Mendawai dan Lurah Mendawai mendatangi lokasi dan mendapati kondisi rumah yang memprihatinkan, penuh sampah dan juga kondisi anak sangat lemah. 

Lanjutnya, Indra mengungkapkan sang ibu dari anak tersebut merupakan warga Kobar. Untuk KTP nya merupakan warga perumahan Pinang Merah, dengan rentan usia sekitar 35 - 40 tahun, dengan status janda yang ditinggal meninggal suaminya.

Untuk kondisi ibunya, berdasarkan hasil wawancara kejiwaannya normal, tetapi memang dari aspek pendidikan dan aspek ekonomi sangat terbelakang.

"Ibunya ini hanya buruh membantu jualan pentol di salah satu kantin SD di Pangkalan Bun, kemudian siang harinya sampai malam menjadi buruh di warung makan," tuturnya.

Jadi, selama bekerja anak tersebut tidak ada yang menjaga dan sepertinya memang sengaja disembunyikan oleh ibunya.

"Ibunya ini pulang hanya siang dan tengah malam untuk mengantarkan makanan kepada anaknya. Sehingga anak tersebut tidak ada yang menjaga dan ditinggal apa adanya," ungkapnya.

Dalam hal ini, selaku Camat Arut Selatan memerintahkan kepada Lurah Mendawai untuk memberikan perhatian maksimal, mulai dari aspek ekonomi. 

"Saya minta kepada pak Lurah, untuk membantu biaya konsumsi, pakaian, pengobatan dan keperluan lainnya. Harapannya banyak donatur yang bergabung untuk membantu memulihkan psikologis kondisi anak tersebut," katanya 

Indra Wardana juga meluruskan bahwa anak tersebut tidak ditelantarkan, anak itu usianya 14 tahun. Karena ibunya bekerja dari pagi sampai tengah malam jadi tidak ada yang merawat dan dari kondisi fisiknya pun berat badannya tidak sesuai dengan usianya yang 14 tahun.

"Jadi, tidak mendapatkan asupan gizi yang baik dan makan yang cukup dari orang tuanya karena memang kondisi orang tuanya memprihatinkan dari aspek ekonomi," pungkasnya. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami