Home Pemerintah Kotawaringin Timur Wabup Kotim Geram, Pelajar SMP Jadi Muncikari Teman Sendiri

Wabup Kotim Geram, Pelajar SMP Jadi Muncikari Teman Sendiri

  Muhamad Oktavianto   | Senin , 06 November 2023
77566b474e757430e68ec685dedadd87.jpg
Wakil Bupati Kotawaringin Timur Irawati pada saat membuka Kemah Budaya di Halaman Museum Kayu Sampit, Sabtu (4/11).

KLIK.SAMPIT - Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati merasa prihatin atas kasus prostitusi yang melibatkan pelajar di daerah itu. Terlebih lagi, tersangka muncikarinya merupakan seorang pelajar yang menjual temannya sendiri kepada pria hidung belang.

"Saya baru-baru ini telah melakukan razia dan pada saat itu saya merasa miris. Karena pada saat itu ada anak SMP yang melayani tamu pria hidung belang. Apalagi muncikarinya juga anak SMP, " kata irawati, saat membuka Kemah Budaya di halaman Museum Kayu Sampit, Sabtu, (4/11).

Ia bahkan geram dengan adanya kasus itu. Sehingga ia meminta pihak yang berwajib untuk menelusuri. 

"Sungguh miris anak SMP masih duduk di bangku kelas 2 bertindak seperti itu. Pihaknya membawa anak tersebut ke pihak berwajib untuk dilakukan penelusuran. Mengejutkan, ternyata muncikarinya juga anak SMP kelas 3," ujarnya.

Selain anak SMP, pada saat patroli Irawati beserta rombongan juga menemukan anak SMA asal Sampit yang juga melakukan perbuatan yang sama yakni melayani pria hidung belang.

Perilaku tersebut diduga bermula dari penyalahgunaan teknologi, keleluasaan mengakses smartphone digunakan untuk hal negatif

"Paket data saja minta dengan orang tua, tapi untuk melihat yang tidak-tidak," imbuhnya.

Dikatakannya bahwa saat itu pihaknya menginterogasi anak tersebut. Mengejutkan bahwa hal itu seakan-akan menjadi candu. 

Irawati mengatakan, kecanduan melayani itu artinya bukan melakukan pelayanan tetapi sudah menjadi hobi dan yang ditawarkan temen-temennya lagi yang sekelas.

"Bagaimana masa depan mereka nanti. Dikatakan kalau untuk memenuhi keperluan tidak juga, karena dia orang kaya dan berani menawarkan linknya sudah besar berartikan sudah terlatih," tandasnya. 

Kasus ini terkuak setelah warga Sampit dihebohkan dengan penemuan mayat bernama Sumadi (51) di kamar Hotel Wella. Kondisinya mayatnta tanpa busana serta mulut penuh busana.

Irawati mendapat informasi dari pihak Kepolisian kalau sebelum ditemukan tewas Sumadi memesan wanita untuk memuaskan nafsunya melalui pesan WhatsApp yang katanya tarif dari wanita SMP yang dipesan itu sekitar Rp 2 juta.

"Saya dapat informasi dari polisi, kalau ada mayat ditemukan di Wella dan sebelum meninggal ia sempat memesan wanita melalui WhatsApp untuk memuaskan nafsunya," ungkapnya. 

Fakta ini membuat daerah khususnya dunia pendidikan di kabupaten itu tercoreng. Banyak pelajar yang terjerumus ke dunia prostitusi, dan diperkirakan masih banyak lagi yang belum terungkap ke publik. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami