KLIK.SAMPIT- Dinas Lingkungan Hidup Kotawaringin Timur mencatat penurunan indeks standar pencemar udara (ISPU) di derah itu. Namun statusnya masih kategori tidak sehat.
Sekretaris DLH Kotim, Joni Parwoto menyampaikan bahwa ISPU per (16/10) berada di angka 164 PM/ 2,5 artinya terjadi penurunan dibanding ISPU sebelumnya yang cukup tinggi, namun statusnya masuh kategori tidak sehat.
"Kami sampaikan bahwa ISPU mulai membaik dibandingkan hari-hari sebelumnya," kata Joni Parwoto, saat rapat evaluasi status tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gedung Pusdalops Kantor BPBD setempat, Senin (16/10).
Joni menyebut perkembangan data ISPU selaras dengan munculnya kejadian kebakaran. Semakin banyak kejadian maka ISPU semakin tinggi.
"Bahkan hari ini posisi kita 164 PM 2,5 dan 87 PM10. Artinya kondisi udara kita masih kategori tidak sehat," ujarnya.
Menurut Joni, Kotim saat ini posisinya 5 besar kualitas udara terburuk di Indonesia. Setelah Palangka Raya, Palembang, Rokan Hulu, dan DKI Jakarta Dalam periode 5 hari terakhir.
"Namun, kami tetap menyarankan masyarakat untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar karena ISPU masih masuk kategori tidak sehat," tambahnya.
Adapun kondisi Kota Sampit sekarang, jabut asap masih menyelimuti di sejumlah wilayah, fi waktu tertentu, tetapi sudah tidak separah sebelumnya.
"Kami berharap warga tidak melakukan kegiatan yang dapat memicu kebakaran dan memperburuk pencemaran udara agar mutu udara di Kota Sampit cepak membaik," tutup Joni.(KLIK-RED)