Home News Metropolis 272 Hektare Lahan Pertanian di Kotim Terdampak Kekeringan

272 Hektare Lahan Pertanian di Kotim Terdampak Kekeringan

  Sugianto   | Jumat , 29 September 2023
654573328bcde2cfaa0850484fe54244.jpg
Seorang petani menyiram tanamannya berupaya agar tidak mengalami kekeringan.

KLIK.SAMPIT- Dinas Pertanian Kotawaringin Timur mencatat ada 272 hektare lahan pertanian mengalami kekeringan akibat dampak kemarau yang terjadi pada tahun 2023 ini. 

"Ada seluas 272 hektare lahan pertanian mengalami kekeringan akibat dampak kemarau pada tahun ini," ucap Kepala Dinas Pertanian Kotim Sepnita. belum lama ini.

Data tersebut dihimpun pihaknya dari bulan Januari hingga akhir bulan Agustus 2023.

Adapun dampak kekeringan musim kemarau ini, Sepnita merinci terbagi dalam 3 kategori, yakni rusak berat 150 hektare, rusak sedang 48 hektare, dan rusak ringan 74 hektare jadi total seluas 272 hektare yang mengalami kekeringan.

Menurut Sepnita, yang paling mendominasi kekeringan ini terjadi di Kecamatan Teluk Sampit dan Kecamatan Pulau Hanaut. Dan rata-rata lahan yang terdampak adalah tanaman padi. 

"Karena Kecamatan Teluk Sampit dan Kecamatan Pulau Hanaut banyak merupakan lahan pertanian, jadi dampak kekeringan ini banyak terjadi di wilayah sana," ungkapnya.

Sepnita menambahkan, kekeringan yang terjadi di Kotim ini berdampak cukup besar bagi petani hingga menyebabkan kerusakan pada tumbuhan.

"Musim kemarau seperti ini dampaknya pada pertanian cukup besar, dari kerusakan ringan hingga kerusakan berat,” bebernya.

Menindaklanjuti dampak kekeringan ini, Dinas Pertanian Kotim telah mengambil langkah upaya, di antaranya menyurati seluruh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang ada di kecamatan agar diteruskan kepada kelompok tani (Poktan) agar memanfaatkan bantuan pemerintah, berupa embung, pompa air, dan sumur air dalam.

"Kalau pada musim kemarau seperti ini biasanya para petani sudah mengantisipasi, dengan tidak menanam bagi yang tidak memiliki fasilitas embung, pompa air, maupun sumur air dalam. Sementara bagi petani yang fasilitasnya tersedia masih bisa tanam,” pungkas Sepnita. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami