Home News Metropolis Udara di Sampit Sudah Tidak Sehat, ini Sebaiknya Dilakukan Masyarakat Hindari Dampak Negatifnya

Udara di Sampit Sudah Tidak Sehat, ini Sebaiknya Dilakukan Masyarakat Hindari Dampak Negatifnya

  Sugianto   | Selasa , 29 Agustus 2023
7526ace380bc2ad7d95bd803f6c5e3dd.jpg
Kepala Laboratorium Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup Kotim, Dhodi Wiriyanto.

KLIK.SAMPIT- Maraknya Kebakaran Lahan dan hutan (Karhutla) beberapa waktu terakhir membuat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kabupaten Kotawaringin Timur menjadi tidak sehat. 

Pada Selasa 29 Agustus 2023, pukul 06.00 WIB, angka ISPU Kotim sudah mencapai 101 poin/ 2,5. Hal ini menandakan kualitas udara di Kotim tidak sehat.

"Jika melihat dari ISPU ini, udara kita sudah masuk ketegori tidak sehat dan kita harus lebih waspada," keluh Kepala Laboratorium Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kotawaringin Timur, Dhody Wirianto, Senin (28/8).

Dhody menjabarkan, ketentuan kualitas udara kategori baik (0-50) yaitu tingkat udara yang sangat baik, tidak memberikan efek negatif terhadap manusia, hewan dan tumbuhan. Kemudian kategori sedang (51-100) dan (101-200) artinya tingkat mutu udara yang bersifat merugikan pada manusia, hewan, dan tumbuhan.

"Kotim pada angka 101 poin artinya tingkat mutu udara tidak sehat yang bersifat merugikan pada manusia, hewan dan tumbuhan," bebernya.

Ia berharap masyarakat untuk selalu waspada dan antisipasi dengan menggunakan masker ketika beraktivitas di luar ruangan dan menghindari dampak negatif penurunan kualitas udara terhadap kesehatan.

“Kami berharap masyarakat untuk tetap waspada dengan menggunakan masker terutama saat beraktivitas di luar rumah, konsumsi air putih, serta orang tua, anak-anak yang rentan agar tetap menjaga kondisi tubuh dan kesehatan," demikian 

Dalam beberapa hari terakhir semua petugas masih disibukkan dengan pemadaman kebakaran lahan yang diduga disengaja itu. Semakin hari udara di Sampit, kian tak nyaman saat dihirup. Aroma asap yang pekat membuat dada sesak. Belum lagi ditambah kondisi jalan yang berdebu akibat kekeringan yang terjadi. (KLIK.RED)

Baca Juga

Ikuti Kami