KLIK.SAMPIT- Penonton sepak bola laga final dalam Pekan Olahraga Provinsi XII Kalimantan Tengah di Stadion 29 Nopember Sampit kecewa, Jumat (4/8).

Pasalnya laga final yang harusnya menyajikan pertandingan sengit tuan rumah Kabupaten Kotawaringin Timur melawan Kesebelasan Sepak Bola Kontingen Kabupaten Sukamara harus dibatalkan dan hanya diganti laga persahabatan.

"Kami sangat kecewa karena panitia tidak jadi menggelar laga final ini, lebih baik kita semua pulang," kata salah seorang penonton Mirhan.

Ia mengaku bersama teman yang lain datang ke lapangan tersebut semenjak pukul 13.00 dari Kecamatan Cempaga, hanya ingin melihat keseruan laga final tersebut. Namun keputusan panitia tidak bisa menggelar laga final tersebut dan dialihkan menjadi pertandingan persahabatan.

"Kami datang ke sini dari pukul 13.00 hanya ingin melihat laga final yang seru. Ini sudah pukul 16.00 tidak ada kejelasan dari panitia dan dialihkan ke laga persahabatan," ungkapnya dengan kecewa kepada media ini.

Berdasarkan pantauan, aksi penonton mulai anarkis setelah panitia resmi mengumumkan laga dibatalkan mereka pun menyanyikan yel- yel.

"kita kesini untuk menonton final bukan laga persahabatan,".

Sementara itu, sejauh ini pihak panitia belum memberikan keterangan apapun terkait batalnya laga final tersebut. Namun berdasarkan kabar beredar batal dilangsungkan karena ada salah satu tim peserta Porprov XII Kalteng 2023 yang protes pada laga tersebut.

"Kami terus terang sangat kecewa dengan pihak panitia. Kalau tahu begini mending kami tidak berangkat ke sini. Kalau hanya menonton laga persahabatan sama kaya main di kampung saja, lebih baik nonton di kampung," pungkas Mirhan.

Berdasarkan informasi dihimpun Klikkalteng.id kisruh sepak bola ini bermula dari protes tim sepak bola dari Kota Palangka Raya. Mereka keberatan karena di dalam kesebelasan Tim Sukamara yang masuk final terdapat tiga pemain dari luar Kalimantan Tengah yakni dari Pulau Jawa. Sehingga masuk finalnya kesebelasan sepak bola Sukamara dalam Porprov XII Kalimantan Tengah 2023 dinilai cacat dan tidak layak.

Sementara itu pihak panitia belum memberikan keterangan resmi terkait hal ini. (KLIK-RED)