Home News Metropolis Jaga Tradisi, Pengurus Masjid Jami Nur Qolbu Sampit Buat dan Sajikan Bubur Asyura

Jaga Tradisi, Pengurus Masjid Jami Nur Qolbu Sampit Buat dan Sajikan Bubur Asyura

  Sugianto   | Jumat , 28 Juli 2023
03529d4c1649f0ec0199028e217a50f6.jpg
Sejumlah ibu- ibu di sekitar Masjid Jami Nur Qolbu Sampit sedang meracik bahan-bahan untuk membuat bubur asyura, Jumat (28/7).

KLIK.SAMPIT- Pengurus Masjid Jami Nur Qolbu di Jalan Pramuka, Sampit menggelar tradisi bubur Asyura pada hari kesepuluh tahun baru Islam atau 10 Muharam 1445 Hijriah, Kamis (28/7).

Memasak dan menyajikan bubur tersebut sudah menjadi tradisi yang terus dijawa warga setempat. 

Pantauan Klikkalteng.id, sekitar pukul 08.00 sejumlah ibu dan bapak mulai berkumpul di masjid tersebut. Mereka kemudian bergotong royong untuk membuat bubur Asyura.

"Kami pada hari ini bersama bapak ibu jemaah Masjid Nur Qolbu membuat bubur Asyura dalam rangka memperingati 10 Muharram 1445 hijriah," ucap Ketua Takmir Masjid Jami Nur Qolbu Syarifuddin.

Menurutnya tradisi bubur asyura yang dilaksanakan setahun sekali sudah berlangsung sejak lama dan turun-temurun dalam masyarakat,

"Salah satu menjaga tradisi budaya kita salah satunya menjaga tradisi menggelar bubur Asyura sebagai rasa syukur sekaligus ajang mempererat silaturahmi umat," ungkapnya.

Sementara itu, tampak para ibu mulai meracik sayuran dan aneka bumbu. Mereka duduk membentuk pola melingkar di teras masjid. Sementara yang lain menyiapkan perapian untuk kawah memasak.

Sayur dan bumbu yang disiapkan bermacam-macam dan sangat banyak di antaranya bayam, sawi, kangkung, daun singkong, terung, buncis, kacang panjang, labu kuning, labu putih. Ada pula jagung, kacang tanah, kacang merah, bawang merah, bawang putih, lada, dan cabai. Disiapkan pula telur, tahu, tempe, dan daging ayam 

"Untuk membuat bubur asyura, campurannya harus banyak. Biar makin nikmat ," kata salah seorang koki yang mengolah bubur asyura.

Ia menambahkan, adonan bubur harus sering diaduk selama di atas perapian supaya matangnya merata. Api dari kayu bakar juga harus kerap diatur supaya stabil agar tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil.

"Cara pembuatan buburnya sama saja dari dulu. Yang berbeda mungkin campuran atau bumbunya saja,” pungkas dia.

Bubur asyura yang telah matang tampak kental dan berwarna kekuningan. Setelah didinginkan, bubur dibagi-bagikan ke dalam wadah. Selanjutnya dibagikan kepada warga. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami