Home News Metropolis Forki Palangka Raya Melayangkan Surat Keberatan, Soroti Penggunaan Atlet Luar Daerah

Forki Palangka Raya Melayangkan Surat Keberatan, Soroti Penggunaan Atlet Luar Daerah

  Sugianto   | Senin , 24 Juli 2023
bbe5ba5fade41a430e3e497fbeda64b8.jpg
Ketua Forki Palangka Raya melayangkan surat keberatan kepada pihak panitia terkait dugaan mal administrasi penggunaan atlet luar daerah yang ikut berlaga di salah satu cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan pada Porprov XII Kalteng 2023.

KLIK.SAMPIT- Federasi Olahraga Karate Indonesia (Forki) Kota Palangka Raya melayangkan surat keberatan bagi panitia Pekan Olahraga Provinsi XII Kalimantan Tengah. 

Forki Kota Palangka Raya keberatan karena ada indikasi atlet suatu daerah bertanding untuk daerah lain. 

Khususnya atlet Kota Palangka Raya yang diduga bertanding untuk Kabupaten Kotawaringin Timur.  

"Pada hari ini kami membawa atlet berjumlah 14 atlet. Namun sebelumnya kami ada keberatan," ucap Ketua Forki Palangka Raya Jeffriko Seran, Senin (24/7).

Menurutnya, permasalahan tersebut menjadi sorotan sangat serius dari pihaknya. Bahkan, menurutnya, Ketua Komite Nasional Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Palangka Raya teah melayangkan surat keberatan terkait mal administrasi penggunaan atlet luar daerah yang ikut berlaga di salah satu cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan pada Porprov Kalteng.

Dalam surat itu dijelaskan, pihaknya merasa keberatan akan pelanggaran administrasi sejumlah atlet ikut bertanding dari kabupaten lain tanpa adanya surat rekomendasi dari Forki Palangka Raya.

Ia menjelaskan, berdasarkan petunjuk teknis dari pengurus besar Porprov perpindahan atlet itu harus 1 tahun. Kalau dari provinsi perpindahan atlet kabupaten ke kota itu 6 bulan dan wajib mendapat rekomendasi dari kabupaten kota setempat.

"Jadi ada 5 atlet yang tidak mendapatkan rekomendasi itu, tetapi melakukan mutasi dengan menggunakan aturan yang dibuat Koordinator pelaksana (Kopel) karate itu sendiri.

Kalaupun ada mutasi, seharusnya ada mekanisme yang jelas jangan sampai ketika mulai pertandingan, ada atlet yang bertanding tanpa ada mekanisme mutasi yang jelas,” jelasnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga merasa keberatan 5 atlet itu bertanding untuk Kabupaten Kotawaringin Timur. Pasalnya dengan mutasi tersebut menjadikan Kota Palangka Raya menjadi kosong atlet pada beberapa kelas bahkan pihaknya juga telah membina 5 atlet tersebut.

"Kami juga keberatan karena pembinaan atlet- atlet ini kami yang membiayai. Kami melakukan pemilihan pada saat dilakukan pembinaan. Ternyata atlet itu pindah daerah lain," bebernya.

Lanjutnya, pihaknya akan memasukkan atlet ke daftar hitam karena pindah daerah. Pengurus KONI juga sudah berkomitmen agar atlet-atlet tersebut tidak akan didukung dalam keikutsertaan pada kejuaraan yang sifatnya mewakili Kota Palangka Raya.

"Meskipun atlet tersebut meraih prestasi, kami tidak akan akomodasi yang bersangkutan. Atlet-atlet yang pindah dan membela daerah lain saat Porprov akan ketahuan, lihat saja nanti," bebernya.

Sementara itu, Kopel cabor Karate Kotim Muhammad Ubit, mengatakan terkait surat keberatan dari Kot Palangka Raya pihaknya akan menyampaikan kepada yang berwenang yaitu panitia besar dan Pengurus Forki Kalteng.

"Kita akan bawa masalah ini panitia besar dan pengurus provinsi Forki Kalteng dan masalah keabsahan sudah selesai tidak perlu dibahas di tahap Technical Meeting (TM) ini karena TM hanya membahas masalah teknis pertandingan dan sesuai THB cabor karate," pungkas dia. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami