Home News Metropolis Praktik Pungutan Liar di SPBU di Sampit Bikin Resah Sopir Truk, Polisi Ancam Tindak Pelaku

Praktik Pungutan Liar di SPBU di Sampit Bikin Resah Sopir Truk, Polisi Ancam Tindak Pelaku

  Muhamad Oktavianto   | Sabtu , 29 April 2023
fd46429a4564f6d12255c47518e9ca3a.jpg
Aktivitas di sekitar SPBU Jalan Tjilik Riwut kilometer 5,4 Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.

KLIK.SAMPIT - Adanya praktik pungutan liar (Pungli) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, membuat resah para sopir truk. 

Salah satu laporan yang diterima Klikkalteng.id pungli terjadi di SPBU di Jalan Tjilik Riwut kilometer 5,4 dekat Jalan Samekto. 

Pungli itu diduga dilakukan oleh sejumlah orang preman dengan meminta setiap sopir truk yang akan mengisi solar dengan biaya Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu. 

"Kami hampir setiap pekan melakukan pengisian bahan bakar BBM jenis solar di SPBU itu, kami hanya mengisi lima puluh ribu rupiah, tetapi dimintai oleh preman seratus sampai dua ratus ribu rupiah," beber Ahay, sopir truk angkutan di Sampit, Jumat, (28/4)

Dirinya bersama sopir lainnya mengaku resah dengan adanya pungutan itu. Apabila tidak memberikan uang pungutan itu maka mereka tidak diperbolehkan mengisi BBM. 

"Kami sering adu mulut . Kami juga emosi, usai bermuatan barang-barang berat ke dalam truk namun saat akan mengisi BBM kami merasa dipalak," keluhnya. 

Para oknum yang melalukan pungli berdalih uang setoran itu untuk mempercepat antrean sehingga cepat dapat minyak.

Dirinya berharap seluruh pihak terkait dapat menyelesaikan masalah tersebut. Parahnya lagi para sopir merasa bahwa hampir separuh pendapatannya mereka bekerja selama ini hanya untuk membayar pungutan di SPBU tersebut. 

"Sebulan itu pasti sekitar empat ratus ribu rupiah yang tersisih untuk pungutan mengisi BBM. Justru lebih mahal pungutannya dari pada harga BBM," tukasnya.

Pantauan Klikkalteng.id wartawan ini, banyak mobil tang antre untuk mendapatkan bahan bakar. 

Terpisah salah seorang karyawan SPBU setempat Ishak, bukan nama sebenarnya, mengatakan kalau dirinya tidak mengetahui aktivitas mengenai pungutan tersebut.

"Untuk pungutan tersebut saya tidak mengetahui. Saya hanya menjalankan tugas saya mengisi minyak untuk sopir yang ingin BBM. Serta menolak apabila ada yang ingin mengisi BBM menggunakan jeriken, botol plastik, meskipun hanya satu liter, karena itu menyalahi SOP kerja kami," ujarnya.

Menanggapi keluhan para sopir tersebut, Kepala Kepolisian Resor Kotawaringin Timur AKBP Sarpani mengancam akan menindak tegas para pelaku pungli di seluruh SPBU yang ada di Sampit. 

"Polres akan melakukan tindakan tegas atas pungli yang meresahkan masyarakat," kata Sarpani saat di hubungi oleh wartawan ini, Sabtu (29/4). (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami