Home News Metropolis Hasil Pemeriksaan Kue Ipau Penyebab Keracunan, Wortel dan Daging Positif E coli dan Salmonella

Hasil Pemeriksaan Kue Ipau Penyebab Keracunan, Wortel dan Daging Positif E coli dan Salmonella

  Redaksi   | Senin , 10 April 2023
9a2720d48fdf37ba885d367087413be8.jpg
Kepala BBPOM Palangka Raya Safriansyah (masker putih berkaca mata) razia makanan dan minuman di Sampit, baru-baru ini.

KLIK.SAMPIT - Hasil laboratorium bahan kue ipau yang diduga membuat keracunan massal di Kabupaten Kotawaringin Timur beberapa waktu lalu oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palangka Raya, Kalimantan Tengah, telah keluar. 

Hasilnya, potongan wortel dan daging cincang positif terkontaminasi bakteri Escherichia coli dan Salmonella. 

"Hasilnya positif tercemar E coli dan Salmonella," tegas Kepala BBPOM Palangka Raya, Safriansyah, Senin (10/4).

Dengan begitu jelas lah sudah penyebab keracunan 84 orang warga Kotim dan 1 orang meninggal dunia adalah keberadaan bakteri dalam jumlah banyak di kue ipau tersebut. 

Seperti diketahui, BBPOM telah mengambil sampel bahan baku kue ipau di Sampit, 1 April 2023. Bahan baku berupa potongan wortel dan kentang, daging cincang dan air untuk memasak telah dilakukan uji laboratorium. 

"BBPOM mendapati hanya 2 bahan baku tetsebut (wortel dan daging cincang) yang tekontaminasi bakteri itu," imbuhnya. 

Hasil pemeriksaan ini melengkapi hasil pemeriksaan oleh tim dari Dinas Kesehatan Kotim yang sebelumnya mengambil sampel kue ipau. 

"Dinkes Kotim mengambil sampel, sementara jami mengambil bahan baku. Ini untuk mengetahui selain penyebabnya kira-kira sumbernya dari mana,” ujarnya.

Ia berharap dengan adanya hasil ini, BBPOM dapat menentukan tindak lanjut atau pembinaan yang tepat untuk pedagang. 

Sementara itu dapat disimpulkan BBPOM bahwa dalam kasus kue ipau yang dibeli di warung di Kecamatan Baamang menunjukkan cara pengolahan tidak benar. Sebab bakteri mati apabila makanan matang sempurna.

“Seharusnya setelah dimasak bakteri mati. Mungkin masaknya tidak maksimal sehingga ada kuman yang masih tumbuh. Karena kue ipau tebal kalau dikukus bagian tegahnya tidak terkena panas yang maksimal,” ujarnya.

BBPOM mengimbau pedagang agar melaksanakan praktek higiene dan sanitasi mulai dari menyiapkan bahan baku dengan dicuci bersih, proses pemasakan yang benar agar bakteri mati, dan kemudian disimpan tidak terlalu lama.

“Hasil penelitian kami laporkan ke Dinkes Kabupaten Kotim dan pihak-pihak yang berwenang dalam penanganan kasus keracunan pangan ini,” demikian Safriansyah. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami