Home News Metropolis Pengusaha Hampers di Sampit Banjir Pesanan

Pengusaha Hampers di Sampit Banjir Pesanan

  Sugianto   | Sabtu , 08 April 2023
5bdc0e6c3cc99378e01faa7b21c944a5.jpg
Yuliani dan teman saat mengolah hampers pesanan pelanggan.

KLIK.SAMPIT- Pengusaha hampers di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, mulai kebanjiran pesanan. Pengingkaran pesanan ini ulai terlihat sejak H-15 lebaran Idulfitri ini. 

Salah satunya seperti yang dialami Yuliani, pengusaha hampers di Jalan Kerta Bumi Raya 1 Perumahan Mahardika Residence, Jalur 4 nomor 97, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur. 

"Alhamdulillah pesanan kue kering, bingkisan hampers dan parsel mendekati lebaran sudah banyak masuk," ucap Yuliani, Sabtu (8/4).

Wanita yang kesehariannya mengurus rumah tangga tersebut mengatakan pesanan mengalami peningkatan sejak H-15 lebaran.

Ia terus merangkai parsel sejak awal Ramadan mengantisipasi lonjakan permintaan hampers. Khusus bulan Ramadan ia juga menyediakan stok hampers yang siap dibeli pelanggan kapanpun.

"Adapun kisaran harga hampers dijual dengan kisaran harga Rp 250 ribu hingga Rp 750 ribu," jelasnya.

Tak hanya hampers ia pun menjual kue kering hasil proses olahan sendiri. Kue kering ini nanti juga akan mengisi hampers yang dipesan pelanggannya. 

"Ada 4 macam kuker best seller yang banyak diminati yakni kuker nastar, putri salju, kastangel dan tahun ini kita ada tambahan yakni flam sugar," katanya.

Ada pun harga kuker yakni untuk kemasan 250 gram harganya Rp 30 ribu, 500 gram harga Rp 60 ribu, kalau untuk per kilogram kisaran Rp 110 ribu.

"Meskipun demikian, kuker yang diproduksi ini tetap mengutamakan kualitas rasa yang sudah memiliki standarisasi yang sudah ditetapkan untuk memanjakan lidah pelanggannya. Kuker ini diproduksi tidak semata untuk sebuah keuntungan melainkan berbagi berkah di bulan suci Ramadan," bebernya.

Membludaknya permintaan parsel, hingga membuat ia harus menggandeng teman untuk memenuhi pesanan pelanggannya. 

"Ramadan tahun ini semakin berkah banyak pesanan baik parsel, hampers dan juga kuker barangkali pasca ditetapkan pemerintah status Covid- 19 menurun statusnya menjadi endemi," demikian Yuliani. (KLIK.RED)

Baca Juga

Ikuti Kami