Home Pemerintah Kotawaringin Timur Terus Bertambah, Korban Keracunan Kue Ipau yang Ditangani RSUD dr Murjani Mencapai 40 Orang

Terus Bertambah, Korban Keracunan Kue Ipau yang Ditangani RSUD dr Murjani Mencapai 40 Orang

  Sugianto   | Sabtu , 01 April 2023
1fcebde0287c2b740e8822d88b49b1a8.jpg
Bupati Kotim Halikinnor bersama Kadinkes Kotim Umar Kaderi beserta Wadir RSUD dr Murjani Sampit dr M Akhya Ridzkie saat mengunjungi korban keracunan, Sabtu (1/4)

KLIK.SAMPIT- Korban yang diduga keracunan kue ipau di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus bertambah. Data pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit sudah 40 orang ditangani dan 1 orang meninggal dunia, Sabtu (1/4)

Wakil Direktur dr Murjani Sampit dr M Akhya Ridzkie, mengatakan pihaknya menerima laporan pasien yang ditangani di IGD (Instalasi gawat darurat) terkait keracunan massal mulanya hanya 5 orang. Namun jumlahnya terus bertambah hingga kini. 

"Dari lima pasien ,terus bertambah diperkirakan menjadi 40 orang, sebagian dirawat inap dan sebagian masih tahap observasi," katanya, Sabtu (1/4).

Akhya mengatakan diperkirakan ada 40 pasien yang ditangani di IGD dengan keluhan yang sama. Para korban mengalami gejala yang sama yakni sakit perut, muntah dan juga kekurangan cairan. Bahkan ada satu pasien yang meninggal dunia.

"Ada satu pasien berusia 60 tahun, dibawa ke IGD dengan kondisi sudah meninggal dunia, sekitar 17 pasien di IGD lainnya masih dalam tahap observasi dan sebagian sudah pulang karena sakit nya tidak terlalu parah," jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Umar Kaderi, mengungkapkan pihaknya telah mengambil sampel dari kue yang menjadi sumber kasus tersebut.

"Kami sudah mengambil sampel dari kue tersebut yang. Saat ini kami masih menunggu hasilnya. Dan hari ini juga rencana ada balas BBPOM Palangkaraya datang ke sini," ungkapnya.

Sementara itu Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor sebelumnya sudah mewanti-wanti kepada pelaku usaha kuliner untuk benar-benar menjaga kebersihan masakan, minuman dan kue yang akan mereka jual. Tujuannya agar panganan tersebut tetap sehat dan tidak terkontaminasi bibit penyakit saat dikonsumsi masyarakat. 

"Saya berharap agar makanan dan kue yang dijual tidak menggunakan bahan pengawet, pemanis dan zat pewarna buatan yang dapat membahayakan para pembeli. Juga tetap jaga kebersihan lingkungan," demikian Halikinnor.(KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami