Home Pemerintah Kotawaringin Timur Bukan Sekadar Akreditasi Paripurna, Tapi Budaya Pelayanan yang Baik

Bukan Sekadar Akreditasi Paripurna, Tapi Budaya Pelayanan yang Baik

  Redaksi   | Jumat , 17 Maret 2023
71bed759fa9e7de3b19a36a5175d3c96.jpg
Bupati Kotim Halikinnor berfoto bersama dengan Tim Surveior Akreditasi dan Tim Akreditasi RSUD dr Murjani Sampit.

KLIK.SAMPIT - Rumah Sakit Umum Daerah dr Murjani Sampit saat ini sedang menjalani penilaian akreditasi dari Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Danar Husada Paripurna (LARS - DHP). Penilaian ini akan berlangsung selama tiga hari ke depan. 

Saat ini tim surveior dari LARS - DHP telah berada di RSUD dr Murjani Sampit, sejak Jumat (17/4). Ada tiga orang surveior yang bertugas memeriksa dan menilai kelayakan RSUD dr Murjani Sampit untuk menuju akreditasi paripurna, yakni dr Dominica Herlijana, dr Papilaya Johan, dan Fatrisia Mafina. 

Ketua Tim Akreditasi RSUD dr Murjani Sampit dr Anggun Iman Hernawan mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan ini sejak bulan Juli 2022 lalu. Dan saat ini momentum yang ditunggu itu pun datang. 

Selama dua tahun itu, berbagai kendala pun dihadapi. Termasuk di antaranya adalah pandemi Covid-19. Bahkan di fase itu banyak dokter dan tenaga kesehatan nyawanya menghilang. Termasuk dr Febby Yuda Herlambang, yang saat itu merupakan ketua tim akreditasi. 

Kendati demikian, hal tersebut bukan berarti tujuan akhir RSUD dr Murjani Sampit hanya sertifikat akreditasi semata. Namun juga budaya kerja yang akan diterapkan sebagai standar RSUD dr Murjani Sampit.

"Begitu luar biasa yang kami rasakan semoga perjuangan ini akan terbayar dengan capaian paripurna bagi RSUD dr Murjani Sampit. Sehingga kita bisa mengadopsi budaya kerja sesuai predikat akreditasi tersebut," kata Iman. 

Sementara itu, Ketua Tim Surveior Akreditasi dr Dominica Herlijana mengatakan, saat ini semua RS ingin berakreditasi. Dan semua berharap mencapai paripurna. Pihaknya pun mengaku senang bahwa RSUD dr Murjani Sampit paham, dan tak sekadar mengejar akreditasi secara sertifikat. 

"Yang utama dalam akreditasi adalah perubahan budaya. Karena hampir semua rumah sakit minta paripurna . Tapi kami berupaya bagaimana rumah sakit layak secara paripurna . Bukan hanya layak secara sertifikat," ujarnya. 

Sementara Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor juga mengatakan hal demikian. Menurut Halikinnor status akreditasi hendaknya meningkatkan mutu pelayanan. 

"Akreditasi ini untuk dipenuhi dalam jangka panjang bukan hanya saat survei saja. Makanya pelayanan harus betul-betul paripurna. Paripurna yang menjadi budaya," ujar Halikinnor. 

Meski demikian, Halikinnor ingin hal ini tak menjadi beban bagi seluruh pegawai RSUD dr Murjani Sampit. Dirinya berharap pelayanan harus terus ditingkatkan sekalipun tanpa adanya akreditasi. 

Menurut Halikinnor, saat ini pemerintah kabupaten terus berupaya agar meningkatkan pelayanan kesehatan. Baik itu yang bersifat fisik maupun nonfisik. 

"Namun kita juga memerlukan dukungan semua pihak. Agar RSUD dr Murjani Sampit ini makin baik. Sehingga masyarakat yang merasakan manfaatnya akan senang dan RSUD dr Murjani Sampit menjadi terdepan dalam pelayanan kesehatan," tutup Halikinnor. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami