Home Pemerintah Kotawaringin Timur Kenakalan Remaja di Kotim Kian Meresahkan

Kenakalan Remaja di Kotim Kian Meresahkan

  Redaksi   | Senin , 13 Maret 2023
bea98c1bff1e0ff81bf07d48bce5a718.jpg
Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor, berinteraksi dengan pelajar saat dialog interaktif di aula rumah jabatan bupati, Senin (13/3).

KLIK.SAMPIT - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menggandeng Lembaga Swadaya Masyarakat Lentera Kartini, menggelar dialog interaktif dengan pelajar SMA sederajat di daerah itu. Salah satu yang dibahas dalam dialog tersebut adalah soal kenakalan remaja yang saat ini mulai meresahkan semua pihak. Khususnya para orang tua. 

Sekretaris LSM Lentera Kartini Fifit Novita mengatakan, pihaknya memantau sejumlah kasus yang termasuk dalam kenakalan remaja mulai dari sudah berani bermesraan di depan umum, narkoba, balap liar, hingga menjurus ke penyimpangan seksual. 

"Sebab itu kami memberikan ruang berdialog bersama dengan Bupati Kotim, guna menambah ilmu pengetahuan terkait bahayanya kenakalan remaja ini," ujar Fifit, Senin (13/3).

Adapun yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah pelajar SMA sederajat. Sebab kalangan ini merupakan fasenya rawan akan terlibat kenakalan remaja. 

Intan salah seorang peserta mengaku antusias dengan dialog tersebut. Menurutnya dialog ini dapat memfasilitasi pelajar mengetahui soal kenakalan remaja, yang di sekolah terbatas untuk dipelajari.

"Saya dan teman-teman sangat bersemangat, karena melalui dialog dan kegiatan seperti ini kami bisa tahu lebih banyak. Sehingga dapat menghindari perilaku kenakalan remaja tersebut," katanya. 

Sementara itu, Bupati Kotim Halikinnor juga bersyukur diadakannya dialog tersebut. Sehingga ia dapat bertegur sapa dan berinteraksi dengan pelajar. 

Banyak hal yang disampaikan pelajar. Baik itu dalam bentuk pertanyaan maupun uneg-uneg yang dirasakan terkait kenakalan remaja. Salah satunya terkait pelajar yang bolos saat kegiatan belajar mengajar di sekolah. 

Menyikapi itu, Halikinnor memerintahkan dinas terkait agar mempertegas dan memperketat pengamanan di setiap sekolah. Ini sebagai salah satu upaya mencegah terjadinya bolos yang dapat berbuntut kepada kenakalan remaja lainnya. 

"Izin ke orang tua berangkat sekolah, tetapi sampai di sekolah anaknya tidak ada. Ini yang dikhawatirkan, sementara pihak sekolah tal dapat memantau keberadaan dan aktivitas pelajarnya," kata Halikinnor.

Ia pun berharap dengan adanya dialog ini, kenakalan remaja dapat diminimalisasi. Setidaknya bagi pelajar yang hadir agar tak terpengaruh dengan teman-temannya yang lain. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami