Home News Metropolis Batamad Merasa Disudutkan dengan Konten Video di Medsos

Batamad Merasa Disudutkan dengan Konten Video di Medsos

  Redaksi   | Rabu , 01 Februari 2023
b4e02f258cbf3f60b4682f58ed6a0eb6.jpg
Komandan Batamad Kotim Fitriansyah (tengah) bersama anggota.

KLIK.SAMPIT - Barisan Pertahanan Masyarakat Adat (Batamad) Kotawaringin Timur merasa disudutkan oleh konten video yang dibuat dan disebar oleh Fateh Ramadana. Sehingga pihaknya memanggil yang bersangkutan untuk mediasi. 

"Selama ini tidak ada keluhan dari pedagang di Terowongan Nur Mentaya. Dia (Fateh) memprovokasi pedagang supaya berpihak kepadanya. Sepertinya dia tidak senang akan kehadiran pihak Batamad di situ, " ucap Fitriansyah, Rabu (1/2).

Fitriansyah juga membantah adanya penganiayaan terhadap Fateh, di kantor Dewan Adat Dayak. 

"Kami tegaskan bahwa itu bukan penganiayaan," ucapnya. 

Menurut Fitriansyah, soal permasalahan kehadiran Batamad di kawasan Terowongan Nur Mentaya, tidak ada pedagang yang mengeluh. Justru, pedagang mendukung dengan keberadaan Batamad yang turut menjaga keamanan. 

Disinggung lagi soal, laporan Fateh ke Polres Kotim atas dugaan tindak penganiayaan yang dilakukan anggota Batamad, Fitriansyah mengaku akan kooperatif dan siap dipanggil oleh pihak kepolisian. 

Dikatakan Fitriansyah, awalnya pihaknya mengira Fateh memiliki iktikad baik dengan mengikuti mediasi dan meminta maaf. Namun hal yang di luar dugaan terjadi, pihak Batamad malah justru dilaporkan kepada Polres Kotim atas dugaan pemukulan. 

"Kami menghargai iktikad baik Fateh dengan memenuhi panggilan kami dan kami pun tidak melayangkan sanksi adat terhadapnya. Tapi justru Fateh tidak memenuhi janjinya memosting konten permintaan maaf di akun media sosialnya," kata Fitriansyah. 

Diberitakan sebelumnya, Fateh Ramadana (28) seorang pemuda di Sampit melaporkan bahwa dirinya telah dianiaya oleh anggota organisasi kemasyarakatan yakni Barisan Pertahanan Masyarakat Adat Dayak (Batamad) kepada Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Selasa (31/1).

Dugaan penganiayan itu berawal dari konten video yang dibuat Fateh yang disebar di akun media sosial Instagramnya yakni sampitgo.

Menurut Fateh, konten yang dia unggah berisi keluhan pedagang di kawasan Terowongan Nur Mentaya yang keberatan dipungut biaya keamanan dan kebersihan oleh sejumlah orang berseragam Batamad. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami