Home News Metropolis Pengusaha di Kotim Minta Pertumbuhan Retail Modern Dibatasi

Pengusaha di Kotim Minta Pertumbuhan Retail Modern Dibatasi

  Sugianto   | Jumat , 20 Januari 2023
5e15b6e6865991c44e82d546cd0b6bb3.jpg
Suasana di dalam sebuah retail modern di Sampit.

KLIK.SAMPIT – Pengusaha di Kabupaten Kotawaringin Timur meminta agar pemerintah memperketat perizinan pendirian retail dan membatasi pertumbuhannya di daerah itu.

Hal tersebut disampaikan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kotim Rui Joaquim. Menurutnya, pertumbuhan retail modern di daerah itu kian tak terkendali.

“Pasalnya pemilik warung kecil mulai kehilangan pangsa pasar,” kata Rui, Jumat (20/1). 

Dikatakan Rui dirinya akan mendatangi DPRD Kotim untuk menyampaikan persoalan tersebut.

"Kami bukan menolak keseluruhan, tetapi bagaimana agar pedagang kecil bisa bertahan hidup,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkap Ketua UMKM Harati Kotim Rahmadnoor. Ia menyesalkan waralaba retail modern yang kian menjamur, khususnya di Kota Sampit.

Akibatnya, buruknya iklim bisnis seperti ini berujung kepada sektor pelaku UMKM yang tidak bertumbuh dan berkembang. Saat ini pasaran semuanya akan dikuasai retail secara perlahan-lahan.

"Kami sepakat dan menginginkan agar retail ini dibatasi keberadaannya. Jangan ditumpuk di Sampit, kasihan pedagang kecil kalau tidak diatur dan dibatasi," imbuhnya.

Rahmat berharap keberadaan retail diatur lebih jauh melalui regulasi yang jelas. Sehingga terkendali dan tidak mematikan pengusaha kecil.

"Harus ada regulasi hukum untuk membatasinya. Apakah itu Perda atau Perbup, supaya pedagang kecil ini merasa dilindungi dan masih bisa hidup di warung-warung kecil itu," tutupnya. 

Untuk diketahui, waralaba minimarket yang terus berdiri di sejumlah sudut Kota Sampit, membuat para pedagang kecil dan tradisional resah. Mereka khawatir usahanya kian sulit, karena warga lebih memilih berbelanja di minimarket retail modern itu.

"Kami sebagai pemilik warung sangat resah dengan berdirinya toko modern ini. Sebab sangat berpengaruh. Saat ini warung kami akan hidup dalam situasi yang sulit," kata Indra, salah seorang pemilik warung di Kecamatan Baamang.(KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami