Home Peristiwa Karhutla di Kobar Meningkat

Karhutla di Kobar Meningkat

  Redaksi   | Sabtu , 14 Januari 2023
5815757a71ce1ffea73848bfd1f20601.jpg
Kebakaran lahan yang terjadi di Kecamatan Arut Selatan.

 KLIK. PANGKALAN BUN - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) beberapa hari ini semakin meningkat, di wilayah Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

Menanggapi hal tersebut, Pj Bupati Kobar Anang Dirjo menyampaikan, pihaknya tengah berupaya maksimal dalam pengendalian dan pencegahan Karhutla.

“Pencegahan Karhutla ini harus dimasifkan. Maka saya instruksikan beberapa camat untuk menggelar apel di wilayahnya, bersama Forkopimcam dan juga kades serta lurah. Tujuannya agar meningkatkan sosialiasi dalam pencegahan karhutla,” ujarnya, Sabtu (14/1).

Anang Dirjo meminta, agar camat, kades dan lurah dapat aktif memberikan imbauan atau larangan kepada warganya, untuk tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan.

Selain itu juga, agar deteksi dini di wilayah rawan Karhutla diperkuat bersama pemangku kepentingan, termasuk Babinsa dan Bhabinkamtibmas di wilayah masing-masing.

"Berikan penyuluhan bahaya karhutla kepada masyarakat, serta sanksi pidana apabila nekat membakar lahan," tuturnya.

Untuk diketahui pada Jumat (13/1) kebakaran lahan masih terjadi di beberapa wilayah di Kecamatan Arut Selatan. Bahkan, akibat kebakaran tersebut menghanguskan beberapa lahan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Syahruni mengatakan, saat ini petugas gabungan dari BPBD, Masyarakat Peduli Api (MPA) Natai Baru dan anggota Polisi sedang berjaga dan berupaya memadamkan api.

"Saat angin kencang, api semakin membesar karena lahan terbakar ini semak belukar dan lahan gambut," kata Syahruni.

Karena titik kebakaran berada di tengah hamparan lahan, maka truk tangki tidak bisa masuk ke titik api. Sehingga, harus memakai mesin portable untuk mengambil sumber api.

"Sumber air ada tapi jauh, jadi harus pakai selang panjang untuk memadamkannya," tuturnya.

Dalam kesempatan ini, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga lingkungan, dengan tidak membakar lahan. Mengingat dampaknya dapat merusak lingkungan dan kesehatan. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami