KLIK.SAMPIT- Tingkat kasus kebakaran di Kabupaten Kotawaringin Timur pada tahun 2022 menurun dibanding dengan tahun sebelumnya. Sebagian besar kebakaran bangunan terjadi akibat korsleting listrik.
Data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kotim sepanjang tahun 2022, terdapat kurang lebih 30 kasus kebakaran bangunan. Sementara tahun 2021 lalu jumlahnya mencapai 47 kasus.
“Jumlah itu mengalami penurunan dibanding tahun 2021 dan umumnya disebabkan akibat korsleting arus pendek listrik,” kata Hawianan, Senin (19/12).
Pada tahun 2021, kebakaran bangunan yang disebabkan akibat kelalaian manusia terbilang cukup tinggi, mencapai 20 kasus. Seperti akibat lupa mematikan kompor dan lain-lainnya. Sementara di tahun 2022 ini, kebakaran akibat kelalaian manusia hanya berjumlah 3 kasus.
“Salah satunya penurunan kasus ini karena kami rutin melakukan patrol. Termasuk mengedukasi masyarakat, agar berhati-hati terhadap musibah kebakaran,” katanya.
Terkait banyaknya kasus kebakaran akibat korsleting listrik, Disdamkarmat Kotim akan berkoordinasi dengan pihak PLN setempat untuk mengedukasi warga. Termasuk salah satujnya mengecek instalasi listrik yang berusia tua.
“Kami juga mengimbau masyarakat agar memperhatikan konstruksi bangunan terutama atap agar jangan sampai ada kebocoran. Sebab hal itu juga berpotensi menimbulkan terjadinya korsleting listrik, yang rawan menyebabkan kebakaran,” imbaunya. (KLIK-RED)
