Home Pemerintah Kotawaringin Timur Enam Kecamatan Masuk Nominasi Pencegahan Stunting Terbaik di Kotim

Enam Kecamatan Masuk Nominasi Pencegahan Stunting Terbaik di Kotim

  Redaksi   | Kamis , 10 November 2022
62197279148cfa51cb2f060b9382a345.jpg
Tim panelis saat verifikasi lapangan penilaian kinerja kecamatan mencegah stunting di Kecamatan Telawang, Rabu (9/11).

KLIK.SAMPIT - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menggelar lomba kinerja penanganan stunting antarkecamatan di daerah itu. Hingga saat ini sudah ada enam kecamatan yang menjadi nominasi pencegahan stunting terbaik. 

Tim panelis yang terdiri dari beberapa perangkat daerah terkait di Kotim telah memverifikasi lapangan terhadap enam kecamatan yang menjadi nominasi tersebut. 

Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kotim Rafiq Riswandi mengatakan, verifikasi ini untuk mempertajam data dan pelaksanaan di lapangan. Penilaian kinerja antarkecamatan dalam pencegahan dan penurunan stunting di wilayah ini telah dilaksanakan sejak 7 November lalu.

"Adapun penilaian di dua kecamatan, yakni Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Kecamatan Telawang, sebagai kecamatan terakhir yang dilakukan verifikasi lapangan, Rabu (9/11). Dua kecamatan ini adalah kecamatan terakhir yang kami laksanakan kunjungan lapangan," kata Rafiq, Kamis (10/11).

Sebelumnya pelaksanaan kunjungan verifikasi lapangan telah dimulai terhadap empat kecamatan lainnya yang juga masuk dalam nominasi, yakni Kecamatan Telaga Antang dan Kecamatan parenggean pada 7 November, Kecamatan Teluk Sampit dan Mentaya Hulu pada 8 November 2022 lalu

Dalam verifikasi lapangan enam kecamatan tersebut diminta menyiapkan bahan, yakni indikator pengalokasian anggaran desa, dan inovasi percepatan penurunan stunting berupa deskripsi singkat berupa tulisan terkait inovasi, meliputi nama inovasi, penjelasan singkat inovasi dan dokumentasi. 

"Verifikasi di lapangan yang tim penilai lakukan adalah dalam dalam progress prevalensi stunting, pengalokasian keuangan desa terhadap penurunan stunting," terangnya. 

Selain itu terkait kontribusi Corporate social responsibility (CSR) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) desa dalam penurunan stunting, inovasi dalam percepatan penurunan stunting, serta peningkatan kunjungan masyarakat ke posyandu. 

"Verifikasi berkaitan dengan kinerja kecamatan dalam rangka upaya penurunan stunting di wilayah kecamatan," tuturnya. 

Camat Telawang Siagano menyampaikan untuk verifikasi lapangan yang dilakukan oleh tim penilai, pihaknya telah menyiapkan data-data, dokumentasi dan inovasi-inovasi kegiatan serta pendanaan, baik dengan dana desa maupun CSR perusahaan. 

Sementara itu, di Kecamatan Telawang sendiri ada beberapa inovasi yang ditonjolkan, yaitu Sirama Centing (Aksi Bersama Cegah Atunting), Gerami Ranting (Gerakan Ramah Peduli Stunting). Kemudian pantau data bayi dan balita, dengan definisi operasionalnya bridging data dari masing-masing kegiatan posyandu di desa. 

"Tujuan kami membuat inovasi-inovasi itu adalah mencegah kesalahan dalam pengentriaan E-PPGBM (Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat)," tandasnya. 

Sekaligus memantau keaktifan Kader Pembangunan Manusia (KPM) desa. Melalui inovasi pantau data bayi dan balita diharapkan tercatat secara jelas riwayat tiap bayi balita baik itu Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), Asi, dan deteksi tumbuh kembang serta imunisasi. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami