Home News Metropolis Desa Pangkalan Tiga Disiapkan Jadi Kampung Alpukat

Desa Pangkalan Tiga Disiapkan Jadi Kampung Alpukat

  Redaksi   | Minggu , 30 Oktober 2022
1ffcf85b7f4fc20666e202ee531ea11a.jpg
Sekretaris Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan Kobar, M Rubiansyah menunjukkan bibit tanaman alpukat.

KLIK. PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat menyiapkan lahan 10 hektare untuk pertanian alpukat yang berada di Desa Pangkalan Tiga, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) , Kalteng.

Sekretaris Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan Kobar, M Rubiansyah mengatakan, ada potensi bahwa Desa Pangkalan Tiga ke depannya akan kita jadikan sebagai kampung alpukat di Kabupaten Kobar, 

"Ada 1.035 batang bibit alpukat jenis varietas mentera yang berasal dari Kabupaten Nganjuk Jawa Timur tersebut sudah kita bagikan ke 25 petani dari Kelompok Tani Harapan Maju," katanya Minggu (30/10).

Dipilihnya alpukat varietas mentera yang biasa disebut alpukat Probolinggo atau alpukat mentega merah tersebut memiliki ciri-ciri kulit yang berwarna kemerahan dikarenakan memiliki keunggulan rasa yang manis. Daging buah alpukatya tebal dengan biji yang kecil. 

Dijelaskan, penyediaan 1.035 bibit alpukat tersebut yang berasal dari anggaran APBN tahun 2022. Hal tersebut sesuai dengan permintaan atau pengajuan proposal dari Kelompok Tani Harapan Maju sendiri. 

"Bibit alpukat sudah diterima petani pada bulan Juli kemarin, namun saat ini bibit alpukat masih dalam perawatan petani dengan dipindahkan ke tempat atau polybag yang lebih besar," ujarnya. 

Bibit alpukat yang baru datang sengaja tidak langsung ditanam ke lahan atau tanah. Namun dipindahkan ke tempat atau polybag yang lebih besar. 

Hal tersebut dikarenakan kondisi bibit yang baru datang rentan mati. Sehingga perlu penyesuaian dengan iklim di Kalimantan? 

"Waktu pengiriman ke Pangkalan Bun, 10 batang bibit rusak, sehingga tersisa 1.025 batang yang kondisi masih bagus, dan langsung kita bagikan ke 25 petani untuk melakukan perawatan sementara," terangnya. 

Namun tidak serta merta dibagikan begitu saja, pihaknya terus melakukan pendampingan terhadap para petani alpukat tersebut untuk memastikan kondisi alpukat sehat dan tumbuh dengan baik sebelum ditempatkan di lahan seluas 10 hektare tersebut. 

"Ya tentu dilakukan pendamping oleh penyuluh pertanian lapangan (PPL) dari Dinas TPHP," pungkasnya. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami