KLIK.PANGKALAN BUN - Penjabat Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Anang Dirjo, mencopot jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kotawaringin Barat Suyanto, kareba dianggap kurang berkoordinasi dan komunikasi. Menurutnya kebijakan ini diambil berdasarkan penilaian dari beberapa pihak terkait.

Anang Dirjo akhirnya buka suara terkait alasan dan penyebab pencopotan Suyanto dari jabatan Sekda Kobar. Dia mengatakan bahwa pergantian itu merupakan hak dan kewenangan pimpinan daerah sebagai Pj Bupati Kobar yang diamanatkan presiden kepadanya.

"Kami diamanatkan oleh presiden untuk mempercepat pembangunan. Jadi kalau ada yang menghambat, langsung diganti, kalau bisa lari cepat kenapa kita tidak makanya kami butuh cepat untuk pembangunan ini," ucap dia saat dikonfirmasi awak media di kantor bupati setempat, Selasa (11/10).

Anang Dirjo juga menyinggung kurangnya koordinasi dan komunikasi dengan Sekda selama ini. Terutama menyikapi permasalahan sosial yang timbul di masyarakat. Sehingga membuat peran pemkab dianggap kurang maksimal.

"Koordinasi dan komunikasi kurang. Masak ada sekolah yang rusak di pelosok sampai enggak tahu. Saya gak pernah dapat laporan, malahan informasinya dapat dari luar," kata Anang Dirjo.

Ia juga mewanti-wanti agar para ASN mengedepankan integritas dan loyalitas dalam menjalankan tugas dalam mempercepat proses pembangunan.

"Seorang ASN harus mengedepankan loyalitas dan patuh terhadap pimpinan. Jangan sampai ada jarak antar satu sama lain," tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Pj Bupati Kobar juga menjelaskan alasan pengangkatan Kepala Bappeda Kobar Juni Gultom sebagai Pelaksana tugas (Plt) Sekda Kobar menggantikan Suyanto.

"Semuanya sudah melalui pertimbangan yang matang. Jadi dia (Juni Gultom) saya beri target 1 bulan untuk membuktikan kinerjanya," ucap Anang Dirjo.

Anang Dirjo juga menyinggung kurangnya koordinasi dan komunikasi dengan Sekda sebelumnya yang memberikan dampak terhadap percepatan pembangunan. (KLIK-RED)