KLIK.SAMPIT - Banjir kembali meninggi di sejumlah wilayah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Di sisi lain titik panas juga mulai meningkat di wilayah yang sama.
"Cuaca di Kotim memang seperti ini. Beberapa hari hujan lalu beberapa hari panas. Tiga hari tidak hujan langsung ada kebakaran. Makanya status belum kita cabut," ungkap Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Rihel, Senin (3/10).
Diungkapkan Rihel, saat ini banjir kembali terjadi karena adanya kenaikan debit air Sungai Kuayan. Dampaknya, Desa Tewai Hara, Kecamatan Bukit Santuai, terendam banjir lagi.
"Ini Sungai Kuayan yang banjir, Desa Tewai Hara, ada 14 rumah terendam. Ketinggian air 60-80 sentimeter," ungkapnya.
Selain Desa Tewai Hara, kenaikan debit air juga mulai meningkat di Desa Hanjalipan, Kecamatan Kota Besi, ketinggian air mencapai 60 sentimeter.
Kondisi ini berpotensi kembali bertambah parah. Pasalnya dalam beberapa hari terakhir curah hujan turut meningkat.
Di sisi lain, berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara H Asan Sampit, jumlah titik panas kembali bermunculan di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Titik panas terdeteksi sebanyak 8 titik yakni di Kecamatan Antang Kalang sebanyak 6 titik panas, Kecamatan Bukit Santuai 1 titik panas, dan Kecamatan Tualan Hulu 1 titik panas.
Kabupaten Kotawaringin Timur, saat ini masih berstatus siaga darurat Karhutla. Status ini berlaku sejak 19 Agustus 2022 hingga 18 Oktober 2022.
Sementara menyikapi banjir, Kotim masih berstatus tanggap darurat bencana banjir hingga kini juga belum dicabut mengingat masih terus terjadinya banjir di sejumlah wilayah kabupaten itu. (KLIK-RED)
