KLIK.SAMPIT - Keberadaan truk-truk besar tak hanya menjadi ancaman kerusakan jalan di dalam Kota Sampit. Namun juga ke kawasan permukiman warga. Terutama di wilayah pesisir Sungai Mentaya di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. 

Anggota Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Modika Latifa Munawarah menyebutkan, truk bermuatan kerap kali melintas dalam permukiman warga, sehingga mengakibatkan kerusakan jalan.

Hal itu ujarnya, lantaran keberadaan Terminal Khusus (Tersus) atau Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) yang berada di areal permukiman menjadi penyebab kerusakan infrastruktur, karena truk bermuatan sudah pasti melintas di jalan tersebut.

"Hal ini banyak ditemukan di permukiman dalam Kota Sampit, khususnya di bantaran Sungai Mentaya, di wilayah Kecamatan Baamang dan Ketapang. Keberadaan Tersus di areal permukiman ini sebenarnya sudah harus dievaluasi," ujarnya, Kamis (18/8).

Apalagi ujarnya, hal ini menjadi penyebab kerusakan akses jalan di permukiman. Maka dari itu pihaknya menekankan kepada pihak terkait untuk segera mempersiapkan masterplan untuk penanganan hal semacam ini.

"Bahkan kami sering mendapatkan pengaduan dari masyarakat. Khususnya untuk konstituennya yang ada di wilayah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Di daerah itu banyak Tersus yang dijadikan sebagai wadah bongkar muat," tegasnya. (KLIK-RED /*)