KLIK.SAMPIT - Kawasan hutan di Kabupaten Kotawaringin Timur semakin menyusut. Hal ini sangat menyedihkan di tengah semakin masifnya ekspansi perkebunan sawit di daerah itu. 

Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) M Abadi mengatakan, seharusnya pembabatan areal hutan di daerah ini sebelumnya harus diawasi ketat.

Salah satunya ujarnya, perizinan yang diterbitkan itu harus sesuai. Sehingga tidak membuat hutan dan kawasan - kawasan ekosistem lainnya punah,.

"Kondisi pembukaan lahan terus membuat kawasan hutan menyusut. Berdasarkan peta 2529, kawasan hutan di Kotim tercatat sebesar 70 persen. Namun, karena untuk pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit, sisanya tinggal 30 persen dari 1.554.456 hektare total luas Kotim," ujarnya, Sabtu (23/7).

Artinya kata Abadi, mengacu aturan, sisa luasan hutan di Kotim berada pada batas minimum. Dan kondisi ini sangat memprihatinkan, apalagi Kotim sering mengalami bencana banjir yang semakin tahun semakin parah.

"Luasan hutan di wilayah Kotim terancam berkurang jika tidak dipelihara dan pengawasan ketat. Idealnya, kawasan hutan yang tersisa minimal 40 persen, sedangkan 60 persennya digunakan untuk kawasan investasi kehutanan dan perkebunan, termasuk permukiman," tegasnya.

Tahun 2016 lalu, saat kewenangan kehutanan masih dipegang kabupaten, Pemkab Kotim mempertahankan lahan kritis. Kemudian diusulkan untuk pencadangan ke pemerintah pusat seluas 68.000 hektare. Namun, yang disetujui hanya 30.000 hektare. (KLIK-RED/*)