KLIK. SAMPIT - Pengawasan ketat harus dilakukan oleh semua unsur di Kotawaringin Timur (Kotim) dalam mengatasi masalah klasik gas yang dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). 

Anggota DPRD Kotim, Parningotan Lumban Gaol menyebutkan, sudah menjadi rahasia umum bahwa pangkalan di daerah Kotim ini banyak yang menjual di atas HET (harga eceran tertinggi).

Bahkan ujarnya, harga naik lagi ketika elpiji bersubsidi itu dijual oleh pedagang eceran sehingga membebani masyarakat kurang mampu dan harga jauh melampaui HET yang sudah ditetapkan.

"Pemerintah kabupaten yang telah menetapkan HET bersinergi dengan Pertamina maupun dan pihak lain dalam mengawasi penjualan elpiji bersubsidi agar distribusi tepat sasaran dan harganya tidak melampaui HET. Untuk itu perlu dilakukan pengawasan secara ketat mulai di tingkat agen, pangkalan hingga pengecer," ujarnya, Jumat (29/4)

Jika itu dilakukan tambahnya, maka akan ketahuan apa penyebab sehingga ada pangkalan yang menjual di atas HET sehingga menyebabkan harga elpiji di tingkat eceran melambung.

“Pemerintah harus lebih serius lagi mengawasi distribusi elpiji subsidi dan kebutuhan lainnya dengan baik dan benar,” tandasnya.

Ia mengatakan, distributor agen atau pengecer yang menaikan harga lpg bersubsidi, agar di tindak dan diberi saksi tegas sesuai ketentuan. Sebab, menaikkan harga tersebut sangat jelas merugikan masyarakat, dan secara tidak langsung melanggar aturan yang telah dibuat oleh pemerintah. (KLIK-RED /*)