Home DPRD Kotawaringin Timur Penanganan Gizi Buruk di Kotim Harus Lebih Serius

Penanganan Gizi Buruk di Kotim Harus Lebih Serius

  Dimas Suma Fember   | Minggu , 03 April 2022
b2f47285340539c99ae420537584a4f3.jpg
Ketua Komisi III DPRD Kotim, Mariani.

KLIK. SAMPIT - Penanganan kasus gizi buruk dan stunting di Kotawaringin Timur (Kotim) dinilai harus lebih serius. Sehingga hasil yang diharapkan benar-benar maksimal. Pasalnya masih terdapat kasus di sejumlah wilayah di kabupaten itu. 

Ketua Komisi III DPRD Kotim, Mariani meminta, pemerintah daerah setempat agar lebih maksimal menangani kasus gizi buruk dan stunting.

L

“Oleh sebab itu pelayanan perawatan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan akses terhadap makanan, pola asuh, dan pelayanan kesehatan serta meminimalkan segala bentuk malnutrisi,"kata Mariani, Minggu (3/4).

Mariani juga menyebutkan jika di Kotim  tahun 2021 lalu Kecamatan Teluk Sampit  terdapat balita untuk ukuran tinggi badan yang sangat pendek sebanyak 61 balita, gizi pendek sebanyak 113 balita serta gizi pendek dan sangat pendek sebanyak 174 balita atau sekitar 29 persen. 

“Sedangkan untuk balita yang mengalami gizi buruk di Kecamatan Teluk Sampit sebanyak 32 balita, kurang gizi 90 balita maka total balita yang mengalami gizi buruk dan kurang gizi yakni 122 balita atau sekitar 20 persen. Jika melihat data tersebut sebaiknya pemerintah daerah harus lebih serius lagi, ”tegasnya.

Dia menyakini masih ada kecamatan lainnya yang terjadi serupa. Dia hanya mengambil sampel satu kecamatan, di luar Kota Sampit saja masih ada 17 kecamatan lainnya yang perlu jadi atensi dan perhatian pemerintah daerah.

“Itu data satu kecamatan saja kita blm tahu kecamatan lain oleh sebab itu dinas kesehatan harus lebih serius lagi. Dan saya harap ini harus jadi program prioritas nanti," ungkapnya. (KLIK-RED /*)

Baca Juga

Ikuti Kami