KLIK. PANGKALAN BUN - Gaji karyawan di hotel wisata di Desa Sungai Sekonyer, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, hanya dibayar 50 persen sesuai gaji pokok masing-masing. Sebab sejak Pandemi Covid-19 hotel di kawasan tersebut sepi.

Kondisi salah satu hotel di Desa Sekonyer yakni Hotel Rimba Orangutan Eco Lodge di Kawasan destinasi wisata Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), terlihat sepi seperti tidak ada penghuninya. 

Untuk dapat menjangkau kawasan ini memakan waktu tiga jam perjalanan menggunakan kelotok menyusuri Sungai Sekonyer dari Dermaga TNTP Kumai.

Menurut salah sendiri seorang karyawan hotel Bagian Keuangan, Bhoneka Kristiani, sejak adanya pandemi hotel ini sangat merasakan dampaknya.

Dari 21 karyawan, kini hanya tinggal 7 orang karyawan, sedangkan lainnya dirumahkan, selama dua tahun terakhir ini, gaji ke tujuh orang karyawan tersebut hanya dibayar 50 persen.

"Hal ini sesuai dari gaji normal masing-masing karyawan, pemotongan gaji disebabkan dari dampak pandemi Covid-19 yang tidak kunjung usai,” terang Bhoneka Kristiani, Bagian Keuangan Hotel ini.

Hotel ini 95 persennya mengharapkan Wisatawan Negara Asing (WNA), sejak 2 tahun terakhir hingga saat ini tidak ada pengunjung, meskipun ada, hanya sekadar singgah, dan itupun tidak ada yang tinggal atau sewa ruangan untuk menginap.

Kini, konstruksi bangunan di kawasan wisata ini banyak yang rapuh, dan ini perlu renovasi ulang yang menelan biaya cukup besar. 

"Kami berharap pandemi Covid-19 cepat berlalu, dan kondisi industri wisata cepat pulih, sehingga karyawan yang dirumahkan dapat bekerja kembali," pungkasnya. (KLIK-RED)