KLIK. PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo mengatakan, pengembangan kegiatan-kegiatan sektor riil dengan mengacu pada satuan daerah pengembangan sangat dibutuhkan sebagai penopang pertumbuhan ekonomi daerah.
Ditegaskan dia, pembangunan berbasis klaster itu tidak hanya bertujuan untuk mengurangi kesenjangan di antara wilayah. Akan tetapi banyak dampak positif yang bisa tersalurkan kepada daerah dan masyarakat jika pembangunan sektor riil dilakukan secara merata.
“Salah satunya menciptakan lapangan kerja baru, yang pada gilirannya mengurangi jumlah pengangguran dan menekan angka kemiskinan,” kata dia, Rabu (19/1).
Adapun sektor-sektor riil, seperti kelautan dan perikanan, pariwisata serta pertanian dalam artian luas, termasuk UMKM bisa menjadi sektor unggulan daerah. Sehingga dengan demikian fokus utama implementasi kebijakan pemerintah daerah harus diarahkan kepada pengembangan kegiatan di sektor riil yang dimaksud.
“Pengembangan kegiatan sektor riil itu tidak hanya berdampak bagi daerah, akan tetapi masyarakat yang ada di dalamnya merasakan dampak positif dari kegiatan itu,” katanya menegaskan.
Wagub melanjutkan, berdasar data APBD provinsi, kabupaten dan kota tahun 2022, prioritas program-program dan kegiatan sudah diarahkan untuk menciptakan ekonomi yang kondusif dan kompetitif.
Kebijakan yang dibuat masing-masing pemerintah daerah tersebut sangat diapresiasi, karena dari gambaran pelaksanaan program kegiatannya sudah terlihat konsistensi pemerintah dalam peningkatan ekonomi.
Diharapkan ke depannya kebijakan pemerintah mampu menarik investor baru dan paritisipasi sektor swasta dalam rangka menciptakan lapangan kerja baru melalui kegiatan-kegiatan ekonomi, terutama pengembangan kegiatan sektor riil.
“Pengembangan sektor andalan merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan daya saing, percepatan pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemerataan pembangunan,” katanya mengakhiri. (KLIK-RED)
