Home Peristiwa Truk Terguling, Warga Kumai Rebutan Telur Pecah

Truk Terguling, Warga Kumai Rebutan Telur Pecah

  Redaksi   | Minggu , 09 Januari 2022
af95495cc6bf8b4a7df925e26a7dc6db.jpg
Warga Desa Batu Belaman, Kecamatan Kumai, Kotawaringin Barat, memungut telur pecah akibat insiden truk terguling.

KLIK. PANGKALAN BUN – Nasib sial dialami  sopir sebuah truk sarat muatan  telur. Truk  terguling di Desa Batu Belaman, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat. Truk terguling lantaran diduga mengalami ban pecah. 

Satroyo, pemilik truk mengaku, membawa telur dari Surabaya mau dibawa ke Kotawaringin Barat. Saat ini dia menjelaskan, berjalan dari arah Pelabuhan Panglima Utar menuju di Pangkalan Bun.

Nahasnya, sesampainya di desa Batu Belaman Kecamatan Kumai tepatnya di Jalan utama Pasir Panjang ban pecah.

 “Langsung terguling begitu,” kata Satroyo, Minggu (9/1).

Dia mengaku, telurnya langsung jatuh semua. Bahkan rusak hampir 50 persen. Sehingga membiarkan warga yang mau mengambil.

“Saya ikhlas kok. Kan warga mengambil yang udah rusak. Bukan yang masih baik. Yang masih baik saya jual dengan harga murah. Kalau telur yang masih bagus awalnya saya jual dengan harga Rp 30 ribu per rak nya (sepiring), bahkan juga ada yang kami jual Rp 40 ribu, biasanya kalau sudah di pasar," jelasnya. 

Perlu diketahui poso ini terguling pada hari Sabtu (8/1) pukul 20.40 WIB, kerugian masih belum kita ketahui, terang Satroyo.

Tentu, hal itu membuat warga sekitar menyerbu. Pasalnya hampir separuh telur yang diangkut tumpah ruah di jalan raya.

“Langsung saja dong, saya tadi sengaja ke sini soalnya dikasih tahu tetangga. Jika ada truk isi telur tumpah ke jalan, dan saya langsung membawa plastik,” kata Sri.

Sementara, saksi mata lainnya, Sutrisno, mengatakan, memang warga diperbolehkan oleh pemilik truk mengambil telur. 

“Diperbolehkan ya kami ambil, daripada dibuang,” terangnya.

Sementara, sopir truk, pasrah. Pasalnya, telur yang sejatinya dia antar dari Jawa ke Kotawaringin Barat tidak diterima pelanggan. 

Tak ada korban luka maupun jiwa dalam insiden ini. Namun pemilik telur mengalami kerugian sekitar Rp 50 juta. 

“Ya biarin diambil warga. Sudah rusak separuh atau sekitar 40 persen. Saya biarkan warga mengambil. Daripada mubazir,” pungkasnya. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami