KLIK. SAMPIT– Sekretaris Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Juliansyah, menyebutkan dana alokasi khusus (DAK) yang setiap tahunnya mengucur dari pemerintah pusat, hendaknya digunakan untuk pemulihan kondisi hutan yang kritis saat ini.

Pemerintah diharapkan dapat memanfaatkan DAK untuk perbaikan hutan. Terutama hutan yang memang sudah sangat kritis kerusakannya, pos anggaran dana reboisasi dapat dimanfaatkan untuk menanam kembali hutan yang rusak.

“Pemerintah harus bisa memanfaatkan hal ini, sebagai upaya perbaikan untuk hutan. Sebab saat ini selain rusak karena perbuatan secara sengaja, juga rusak karena kebakaran hutan yang terjadi secara tidak sengaja,” terangnya, Selasa (23/11).

Ia tidak mau menyalahkan siapapun perihal menipisnya dan rusaknya hutan di daerah ini. Memang dapat dipastikan setiap tahunnya diperkirakan luasan hutan di Kotim terus berkurang. Perbaikan harus dilakukan, penanaman pohon dan penghijauan kembali harus dilakukan.

Salah satunya, ia mendorong agar masyarakat menanam kembali dengan tanaman yang produktif seperti karet, jelutung, dan lain sebagainya.

Politikus Gerindra juga mengakui, kendala daerah saat ini untuk menghijaukan daerah itu memang terkendala sejak urusan kehutanan sudah tidak ditangani di tingkat kabupaten.

Tentu kondisi demikian sangat berpengaruh dengan kebijakan di daerah itu sendiri karena terkait kewenangan yang sudah tidak ada. Bencana alam yang terjadi saat ini sedikit banyak karena kerusakan alam yang terjadi, sehingga upaya perbaikan yang dilakukan, agar kondisi bencana tidak semakin parah. (KLIK-RED)