Home Pemerintah Kotawaringin Barat Habiskan Setengah Miliar, Operasi Pemisahan Kembar Siam di Kobar Berakhir Membahagiakan

Habiskan Setengah Miliar, Operasi Pemisahan Kembar Siam di Kobar Berakhir Membahagiakan

  Redaksi   | Sabtu , 27 November 2021
1c1d1c79c2c2d0311ff27cd22f8e68f7.jpg
Bayi kembar siam asal Kotawaringin Barat, saat di bandara ingin pulang pascaoperasi pemisahan.

KLIK. PANGKALAN BUN - Operasi pemisahan balita kembar siam dempet dada dan perut, Muhammad Abdullah dan Muhammad Ibrahim, asal Desa Sungai Kuning, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kotawaringin Barat (Kobar) berjalan lancar dan sukses. Operasi yang dilaksanakan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta tersebut menelan biaya Rp 500 juta atau setengah miliar.

Hal ini berkat gotong royong semua pihak di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).  Pada, Jumat, (26/11), balita yang lahir di RSUD Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun 4 Januari 2020 pukul 10.45 WIB ini kembali ke Kabupaten Kobar bersama ibunya, Istikharoh dan pendamping lainnya. Bayi tersebut dalam kondisi sehat.

Saat dikonfirmasi Direktur RSSI dr Fachruddin mengatakan, biaya operasi pemisahan, perawatan hingga kembali ke Kabupaten Kobar ditanggung secara gotong royong oleh semua pihak, Sabtu (27/11).

"Berbagai pihak yang peduli, turut serta mengumpulkan dana agar operasi pemisahan balita tersebut bisa dilakukan".

Biaya operasi pemisahan dan operasional pendamping dalam proses penyembuhan balita tersebut juga ditanggung oleh BPJS Kesehatan, Yayasan Buddha Tzu Chi, Pemkab Kobar serta masyarakat yang berempati pada balita kembar tersebut.

"Selain ditanggung pihak BPJS, yayasan kami, bersama masyarakat Kobar juga turut peduli untuk turut berdonasi agar operasi pemisahan ini bisa berjalan lancar. Syukurlah operasi pemisahan berhasil dilakukan dan saat ini kedua balita sudah bisa kembali ke Kobar," kata Gerry Juliansyah.

Balita kembar tersebut dilahirkan ibunya yaitu Istikharoh di RSSI dengan kondisi ketuban pecah terlebih dahulu.  Ia diantar oleh petugas medis dari klinik lain dan diketahui kehamilannya atau mengandung anak kembar, masing-masing bayi memiliki kelamin dan anus.

Kondisi kembar siam menempel bagian dada dan perut baru diketahui setelah dilakukan operasi. Saat lahir, diketahui sepasang bayi tersebut terdapat dalam 1 ketuban, 2 pusar dan 1 plasenta.

Dari pemeriksaan lanjutan, diketahui kondisi fisik balita kembar siam dianggap baik, organ jantung berfungsi normal meski letaknya agak ke kanan.

Organ tubuh yang menempel selain kulit luar adalah bagian hati. Namun, hal itu masih bisa dilakukan tindakan operasi pemisahan.

Setelah kondisinya dianggap memungkinkan, balita kembar siam tersebut kemudian dipisahkan melalui proses operasi selama 13,5 jam oleh 20 orang dokter spesialis dari berbagai disiplin ilmu di RSCM, 14 September 2021.

Pascaoperasi, balita tersebut menjalani perawatan di RSCM sekitar 1 bulan dan 2 bulan mengikuti program rawat jalan. Selama proses rawat jalan, balita kembar dan keluarga serta pendamping ditempatkan di apartemen yang berlokasi dekat dengan RSCM. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami