Home DPRD Kotawaringin Timur Masalah Jaringan Telekomunikasi di Pedalaman Jadi Perhatian

Masalah Jaringan Telekomunikasi di Pedalaman Jadi Perhatian

  Redaksi   | Sabtu , 20 November 2021
7408ac5b08f2b6e5713dd6764aeff12f.jpg
Anggota DPRD Kotim, Hendra Sia, saat berada di Desa Tumbang Gagu, belum lama ini.

KLIK. SAMPIT – Anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Hendra Sia, menyampaikan, sangat perlunya diperhatikan akses komunikasi untuk masyarakat yang tinggal di desa atau pedalaman di Kotim. Mengingat selama ini masyarakat sangat sulit berkomunikasi lantaran tidak adanya fasilitas komunikasi yang tersedia.

“Selama ini masalah komunikasi untuk wilayah pedalaman masih sangat menjadi perhatian. DPRD terus mendorong pemerintah agar serius mengatasi kesulitan jaringan telekomunikasi ini,” jelas Hendra Sia, Sabtu (20/11).

Hingga saat ini masih ada 37 desa di sepuluh kecamatan di Kotim, yang masih blankspot. Sehingga hal ini sangat menjadi perhatian, sebab masalah jaringan ini juga sangat berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat.

“Saya harapkan setiap tahun ada pengurangan data terkait masalah jaringan ini, sehingga kedepan tidak ada lagi desa yang mengalami blankspot. Harus tertangani sedikit demi sedikit, sehingga kedepan wilayah Kotim keluar dari belenggu blankspot,” ujarnya.

Beberpa kecamatan yang masih terdapat blankspot ada di wilayah utara, dan sebagain di daerah selatan Kotim. Kondisi ini tentunya sangat menjadi perhatian, di terlebih di era digitalisasi saat ini. Akses telekomunikasi sangat menjadi hal yang dibutuhakan masyarakat.

“Minimal semua desa di Kotim, bisa menangkap jaringan telepon. Jika memang jaringan internet masih sulit untuk diakses, sehingga komunikasi semua desa dapat lebih mudah,” terangnya.

Sebelumnya, Bupati Kotim, Halikinnor, menerangkan, bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat. Terkait penanganan blankspot, pemerintah pusat juga telah berupaya untuk membangun tower pemancar sinyal di beberapa desa di wilayah pedalaman Kotim.

“Dengan dibangunnya satu tower maka diharapkan dapat menguatkan sinyal di beberapa desa sekitarnya. Saat ini kendala yang dihadapi adalah masalah akses jalan, dan letak geofrafis wilayah Kotim yang cukup luas, sehingga menyulitkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi tersebut,” tandasnya. (KLIK-RED)

Editorial :
Redaksi

Baca Juga

Ikuti Kami