Home Pemerintah Kotawaringin Timur Pemkab Kotim Lakukan Kerja Sama Pengerukan Sungai Mentaya

Pemkab Kotim Lakukan Kerja Sama Pengerukan Sungai Mentaya

  Redaksi   | Kamis , 02 September 2021
2fa394ea9a725e76d3bbb0067b156355.jpg
Penandatanganan kerja sama antara Pemkab Kotim dan pihak ketiga dalam pengerukan alur Sungai Mentaya.

KLIK.SAMPIT — Pemerintah Kotawaringin Timur (Kotim)  melakukan kerjasama pengelolaan alur Sungai Mentaya, dengan pihak ketiga. Kerja sama ditandai dengan penandatangan nota kerjasama Memorandum of Understanding (MoU) dengan dua perusahan.

Bupati Kotim, Halikinnor, mengatakan, program kerja sama pengerukan sungai untuk pengerjaan tol laut. Sebab selama ini Sungai Mentaya cukup lebar, namun dangkal sehingga alur Sungai Mantaya hanya dapat  digunakan enam sampai tujuh jam dalam 1 X 24 jam sehari pada saat air sungai pasang.

“Kerjasama ini dilakukan di bawah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dengan adanya  tol laut ini akan berdampak pada perekonomian Kotim,” jelas Halikinnor, pada penandatangan MoU di Aula Rumah Jabatan Bupati, Kamis (2/9).

Bahkan selama ini jika kapal besar yang mengakut ribuan ton harus ada kapal pemandu untuk masuk Sungai Mentaya, kalau tidak kapal bisa kandas. Saat ini proses sudah mulai berjalan, diharapkan paling lambat pada pertengahan  2022  sudah dapat beroperasional.

“Sehingga distribusi barang dan jasa dapat berjalan lancar, sehingga biaya yang dikeluarkan akan berkurang. Hal ini berdampak terhadap bahan pokok yang dikirim dari Pulau Jawa,” terangnya

Program ini akan berdampak terhadap pendapatan daerah, sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan meningkat. Setalah proses pengerukan ini, maka Sungai Mentaya dapat digunakan 24 jam

“Pengerukan ini akan dilakukan secara berkala, titik yang terjadi pendangkalan akan dilakukan pengerukan kembali. Sebab kapal untuk pengerukan akan disiagakan di Sungai Mentaya,” ujarnya

Terkait anggaran seluruhnya ditanggung oleh pihak ketiga, sebesar Rp 250 miliar. Di tengah kondisi pendemi saat ini pemerintah harus melakukan inovasi, untuk terus melakukan pembangunan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Kawan Selaras Sejahtera, Rudi Urip Santoso Basuki, menjelaskan alur Sungai Metaya merupakan jalur perhubungan laut untuk distribusi keluar masuk barang dan jasa di Kotim.

“Jika alur sungai ini sudah tidak mengalami pendangkalan, maka pertumbuhan ekonomi akan jauh lebih pesat lagi. Sebab Kotim merupakan jalur industri dan pusat ekonomi di Kalimantan Tengah,” terangnya.

Dengan adanya tol laut ini diharapkan dapat jauh lebih berkembang. Sebab Kotim merupakan pintu gerbang  perekonomian, karena posisinya yang sangat strategis. (KLIK RED)

Baca Juga

Ikuti Kami