Home Pemerintah Kotawaringin Timur Masuk Kalteng Tetap Wajib PCR

Masuk Kalteng Tetap Wajib PCR

  Redaksi   | Senin , 26 Juli 2021
248dd1688c952840172c5c5c311828a3.jpg
Kegiatan rapat koordinasi terkait penanganan Covid-19 yang diselenggarakan secara virtual bersama Pemkab Kotim dengan Provinsi Kalteng, Senin (26/7).

KLIK. SAMPIT- Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menegaskan pelaku perjalanan dengan transportasi laut dan udara masuk ke provinsi itu masih diwajibkan menunjukkan hasil negatif tes polymerase chain reaction (PCR).

Hal tersebut disampaikan Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran, saat menggelar rapat koordinasi terkait penanganan Covid-19 bersama Bupati, Wali Kota Se-Kalteng, yang turut dihadiri tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, serta organisasi masyarakat (Ormas) di masing - masing wilayah. Acara di gelar secara virtual, Senin (26/7).

"Langkah-langkah ke depan masih tetap sama. Masuk Kalteng tetap wajib PCR," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.

Harapannya, penerapan PCR masuk Kalteng dapat memutus rantai penyebaran Covid-19 di wilayah ini. Sementara itu untuk warga asing yang masuk Kalteng wajib melakukan karantina 15 hari.

"Jangan sampai kecolongan. Jangan sampai kedatangan warga asing justru menimbulkan penyebaran Covid-19," ungkapnya.

Terkait penanganan Covid-19, dalam arahannya Gubernur meminta kepala daerah untuk memonitor kesiapan oksigen ataupun obat-obatan di wilayah masing-masing.

"Saya minta monitor kesiapan oksigen dan obat-obatan," sebutnya.

Sebab kata Sugianto menyelamatkan manusia jauh lebih penting. Sehingga dirinya berharap kepala daerah memonitor kesiapan tersebut agar jangan sampai ada pasien Covid-19 yang tidak tertangani karena kurangnya oksigen.

"Agama apapun, suku manapun wajib kita selamatkan," tegasnya.

Sementara itu berdasarkan data sebaran Covid-19 Kalteng 25 Juli 2021  kasus terkonfirmasi positif Covid-19 total 32.170 kasus, sembuh 27.954 orang, meninggal 976 orang, dalam perawatan 3.240 orang, spesimen 180.716, suspek 224 orang.

"Dalam satu minggu kedepan angka kematian bisa mencapai 1000 lebih. Saya tidak ingin ada yang meninggal lagi," harapnya.

Melalui rapat koordinasi tersebut Gubernur meminta saran dan masukan yang nantinya akan dirapatkan kembali bersama Forum Komunikasi Perangkat Daerah (Forkopimda) Provinsi. (KLIK-RED)

Baca Juga

Ikuti Kami